Banyak Istri jadi Korban KDRT, Psikolog Lubuk Linggau: KDRT Tak Pernah Dibenarkan

Irwan Tony.-Foto: Dokumen -Linggau Pos

Beberapa alasan mengapa wanita menjadi korban KDRT diantaranya ketidaksetaraan gender, ketidakseimbangan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat menjadi faktor utama.

Norma-norma budaya patriarki yang menempatkan laki-laki sebagai superior dan perempuan sebagai inferior menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya KDRT.

BACA JUGA:Wanita jadi Korban KDRT Haruskah Bercerai? Begini Pandangan Islam Agar Tak Salah Kaprah

BACA JUGA:Psikolog RSUD Dr Sobirin : KDRT Bikin Anak Trauma

Faktor lainnya, kontrol dan dominasi.

Pelaku KDRT sering kali memiliki kebutuhan untuk mengontrol dan mendominasi pasangan mereka.

Mereka menggunakan kekerasan sebagai cara untuk mempertahankan kekuasaan dan kendali dalam hubungan.

Lalu pola perilaku yang dipelajari.

BACA JUGA:Puluhan Kasus KDRT Terjadi di Lubuk Linggau, Korban Bisa Melapor ke Polisi Caranya Begini

BACA JUGA:Bukan Orang Biasa, Ini Sederet Usaha Armor Toreador yang Lakukan KDRT terhadap Selebgram Cut Intan Nabila

Beberapa pelaku KDRT tumbuh dalam lingkungan dimana kekerasan dalam rumah tangga adalah hal yang biasa.

Mereka mempelajari perilaku ini dan menganggapnya sebagai cara yang sah untuk menyelesaikan konflik atau mengekspresikan emosi.

"Selanjutnya ya faktor ekonomi. Ketergantungan ekonomi perempuan pada pasangan mereka dapat membuat mereka sulit untuk keluar dari hubungan yang penuh kekerasan. Maka pelaku KDRT sering kali memanfaatkan situasi ini untuk mempertahankan kontrol dan kekuasaan," jelas Irwan Tony yang merupakan Direktur Syamil Centre Lubuk Linggau itu. 

Selanjutnya karena kurangnya dukungan sosial. Korban KDRT sering kali merasa malu atau takut untuk berbicara tentang apa yang mereka alami.

BACA JUGA:Proses Hukum Kasus KDRT di Lubuklinggau, Berujung Pelukan Suami untuk Sang Istri

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan