Pengrajin Dandang di Musi Rawas, Masih Bisa Bertahan di Perkembangan Zaman

Trisno salah seorang pengusaha panci dandang aluminium di Desa Mataram, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Jumat 31 Januari 2025 - FOTO : GILANG ANDIKA-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Dalam era modern dengan segala kemudahannya, masih ada penjual dandang tradisional yang bertahan. Trisno adalah salah satu contohnya, warga Desa Mataram, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Perlu kalian ketahui, panci dandang alumunium merupakan salah satu perlengkapan masak tradisional yang masih diperlukan zaman sekarang untuk berbagai kebutuhan.

Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 31 Januari 2025 Trisno mengatakan, dirinya membuka usaha pembuatan panci dandang sudah berjalan selama 15 tahun, yang awalnya di mulai tahun 2010.

“Awal bisa membuka usaha panci dandang, karena dulu sempat kerja ikut dengan orang di pulau Jawa sebagai karyawan selama 5 tahun. Karena sudah mendapatkan ilmunya akhirnya memutuskan untuk pulang kampung dan membuka usaha sendiri,” ungkap Trisno.

BACA JUGA:Pengrajin Batik Musi Rawas Minta Pemkab Turut Kembangkan Batik di Musi Rawas

BACA JUGA:Pengrajin Pisau di Musi Rawas, Sudah Puluhan Tahun Sampai Bisa Menyekolahkan Anak-anaknya

Dengan modal seadanya dan keberanian, akhirnya bisa membuka usaha tersebut. Yang awalnya hanya dikerjakan sendiri, baik dalam pembuatan dan pemasaran ke orang-orang di pasar maupun toko-toko.

Untuk sekarang dirinya, sudah dibantu oleh dua karyawan baik dalam pembuatan dan pemasaran. Jadi ada satu karyawan yang fokus dalam pembuatan dan satu lagi fokus dalam pemasaran untuk mengantar barang.

Trisno menambahkan, dalam sekali pembuatan panci dandang alumunium besar bisa dibuat selama dua hari, sedangkan panci ukuran sedang dan kecil bisa dikerjakan dalam satu hari, dengan dibantu oleh satu karyawan.

Untuk harga panci dandang alumunium bermacam-macam tinggal tergantung kualitas dan ukuranya, biasanya di mulai dari harga Rp 100.000 sampai jutaan rupiah. Dengan pemasaran di dalam Kabupaten dan luar kota.

BACA JUGA:Melihat Eksistensi Muhajir Warga Desa L Sidoharjo Musi Rawas, Pengrajin Anyaman Bambu di Tengah Zaman Plastik

BACA JUGA:Produknya Dipuji Gubernur Sumsel dalam HUT ke-44 Dekranas, Begini Respon Bahagia Pengrajin Gambo Muba

Sedangkan untuk bahan alumni diperoleh dari luar pulau jawa. Dirinya menambahkan, dalam satu bulan dirinya bisa meraup omzet sampai puluhan juta, tetapi omzet tersebut menurun dari tahun-tahun sebelumnya.

Karena memang untuk sekarang masyarakat sudah jarang membeli dandang, paling beli disaat ada kegiatan acara seperti pernikahan, akeka dan acara lainnya. Apalagi untuk dandang memiliki kualitas bisa bertahan puluhan tahun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan