Masyarakat Musi Rawas Berhasil Kembangkan Usaha Keripik Sukun, Ini Tipsnya

Reporter: GILANG ANDIKA |

Editor: RIENA FITRIANI MARIS |

Selasa , 04 Feb 2025 - 23:20

Salah seorang karyawan pembuatan keripik sukun milik Handayani -FOTO : Dok Pribadi-

masyarakat musi rawas berhasil kembangkan usaha keripik sukun, ini tipsnya                             musi rawas, koranlinggaupos.id – di tengah perekonomian yang terus berkembang, semakin banyak masyarakat indonesia yang memilih untuk membuka usaha rumahan.
fleksibilitas waktu, modal yang relatif kecil dan potensi keuntungan yang menjanjikan menjadi daya tarik utama. 
tak hanya menjadi sumber pendapatan, usaha rumahan juga menjadi wadah bagi kreativitas dan inovasi. salah satunya usaha rumahan pembuatan keripik sukun. 
saat diwawancara koranlinggaupos.id, selasa 4 februari 2025 pemilik usaha pembuatan keripik sukun, handayani mengatakan usaha rumahan pembuatan keripik sukun sudah berlangsung selama lima tahun.
baca juga: warga musi rawas mau buat sim, segini biaya terbaru untuk pengajuan pembuatan sim 
baca juga:kades belani muratara imbau warganya hati-hati menggunakan racun nyamuk
handayani mengaku, ia membuka usaha keripik sukun di tahun 2020. awalnya ia merupakan menjalani usaha pembuatan batu bata merah.
karena faktor penjualan yang sudah menurun dan sudah banyak masyarakat sekitar yang membuka usaha batu bata merah, akhirnya memutuskan untuk beralih membuka usaha pembuatan keripik sukun.
untuk lokasi pengolahan keripik sukun, berlokasi di desa wukirsari, kecamatan tugumulyo, kabupaten musi rawas (mura) provinsi sumatera selatan (sumsel).
sedangkan untuk varian rasa keripik yang dijual, hanya ada dua pilihan yaitu rasa original dan rasa asin. karena memang untuk rasa keripik sukun masyarakat umum hanya menyukai dua rasa tersebut.
baca juga:sekda menekankan peserta stqh minimal 50 persen warga kota lubuk linggau
baca juga:camat lubuk lingau timur i ajak warga ikut silampari fun run
“untuk harga semua varian rasa sukun yang dijual per bungkus dijual dengan harga rp 10.000, tetapi untuk masyarakat yang membeli dengan jumlah banyak per bungkus rp 9.000,” ungkap handayani.
untuk pemasaran keripik sukun, biasanya dijual ke warung tetangga sekitar, pasar dan membuka gerai secara online di aplikasi. jadi pemasaran bisa mencapai pulau jawa.
handayani menegaskan, dalam satu kali produksi bisa menghabiskan ratusan buah sukun dan untuk buah sukun diperoleh dari petani yang ada di mura.
ratusan sukun yang diolah, bisa menghasilkan sekitar ratusan bungkus sukun. yang dibantu oleh dua karyawan, karena jika hanya sendiri tidak bisa mencapai ratusan bungkus sukun.
baca juga:warga berharap jalan rambutan kelurahan taba jemekeh diperbaiki
baca juga:kasat lantas muratara ingatkan warga jangan berkendara saat capek atau mengantuk 
ia menambahkan, selama lima tahun usaha pembuatan keripik sukun terkendala dari bahan sukun, karena tidak merata masyarakat mura bertani sebagai petani sukun.
apalagi jika memasuki hari-hari besar seperti tahun baru, idul fitri dan idul adha. buah sukun sangat susah didapatkan, karena permintaan dari masyarakat untuk sukun meningkat.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, RABU, 5 FEBRUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan