Rasa Cemas Mengganggu Konsentrasimu, Begini Cara Mengatasinya
dr. Andri menjelaskan teknik mengatasi kecemasan yang bisa mengganggu konsentrasi terutama dalam belajar. -Foto : Tangkap layar Youtube -@AndriPsikosomatik
BACA JUGA:Kampung Inggris Lubuklinggau Bikin Kamu Mahir Bahasa Inggris
Ketika seseorang mengutarakan bahwa dirinya kekurangan materi, mungkin sebagian dari hal itu akan selalu membuat perasaan cemas.
Sementara ada sebagian yang membuat orang gangguan kecemasan menjadi lebih mau berupaya.
Bedanya persepsi akan ditanggapi berbeda oleh otak dengan cara melatihnya.
Pertama kenali dulu, jadi kenali dulu di dalam ilmu siko therapy kognitif therapy biasa dikenal dengan activating event yaitu sesuatu hal atau event tertentu yang membuat orang menjadi lebih dominan perasaan kecemasan.
BACA JUGA:SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas Punya Ekskul Memanah, ini Manfaatnya
Jadi kalian harus mengecek apa yang membuat permasalahan itu.
Kemudian setelah itu satu-satu dapat diuraikan mana yang paling berat dan paling ringan jika ditanya.
Misalnya dari nomor satu sampai dengan sepuluh, karena kita perlu melihat perspektif kita terhadap segala sesuatu yang mencemaskan.
“Diantara angka tersebut yang mana yang bikin kita cemas, apa kita cemas takut miskin, apa kita cemas takut sakit,” jelas dr Andri.
BACA JUGA:Begini Cara Benar Mengatur Pemakaian Gadget pada Anak
Urutkan dari yang paling besar sampai yang paling kecil harus benar-benar diperhatikan supaya kalian mampu membantu diri sendiri untuk mengenali sesuatu.
Memang tidak bisa dipungkiri, tidak mudah mengatakan kecemasan itu sebagai sesuatu hal yang biasa saja, karena pikiran itu makin bertambah biasanya orang bertanya.
Cara mengatasinya adalah dengan menjadikan otak lebih rileks dari sebelumnya, karena belajar itu lebih bagus yang membuat otak orang yang mengalami gangguan kecemasan tidak tegang.
Untuk menangani gangguan psikosomatis, dokter tidak hanya fokus menangani gejala fisik yang dialami pasien, namun juga menangani kondisi mental atau psikologis yang menimbulkan keluhan fisik pada pasien.