Ini yang Dilakukan Petani di Musi Rawas Agar Tanaman Kembang Kol Hasil Panennya Berlimpah

Tanaman Kembang kol Milik Roni Merianto - Foto : Dok. Petani Desa Air Lesing-
Jika ingin kualitas kembangnya itu lebih baik lagi itu sebaiknya diberi Kalium Fosfat, mulai dari bobot bunganya, akan lebih baik lagi.
Untuk hama nya sendiri pada tanaman kembangkol ini itu biasanya ulat grayak, ulat ini jika tidak dilakukan pemusnahan itu akan mengakibatkan daun tanaman kembangkol akan menjadi rusak, bahkan akan habis dimakan ulat grayak.
BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan Harga Gabah Petani di Desa Mataram Kabupaten Musi Rawas Sambut Baik
BACA JUGA:Petani di Musi Rawas Jarang Jual Gabah, Pemilik Penggilingan Padi Giling Padi Hasil Tanaman Sendiri
"Selain itu ada juga jangkrik, ini merupakan salah satu serangga yang dapat merusak tanaman atau kembangkol, karena jangkring tersebut sangat suka memakan bunga tanaman ini, jika sudah diserang serangga jangkrik bunga kol ini akan menjadi hitam dan rusak , sehingga membuat kembangkol ini menjadi tidak laku dipasaran," tegasnya
Untuk insektisida bahan aktif yang digunakan itu Klorantraniliprol dengan fungisida bahan aktif Zinep, dengan umur tanaman yang singkat tersebut kita harus memang perlu ekstra melakukan perawatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kerusakan terhadap tanaman itu semakin kecil jika kita rutin melakukan perawatan, serta cara pencegahan terhadap serangan hama itu dengan benar.
Yang sangat diperlukan itu perawatan dan pemupukan yang benar, bahkan diusia tanaman kembangkol 45 hari itu bunga kolnya sudah memiliki berat rata-rata 500 gram, dengan berat segitu itu yang paling banyak dicari oleh pengepul sayuran.
Kedepannya ia mengaku akan terus menanam kembangkol, bahkan di 28 Februari mendatang ia akan kembali menanam tanaman kembangkol dengan perkiraan panennya satu minggu di April mendatang, karena di bulan tersebut sudah banyak yang pesan.