Penuhi Janji Kampanye, Wali Kota Lubuk Linggau Bebaskan Pedagang dari Pungutan Liar

Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat, M.I.Kom didampingi Sekda Lubuk Linggau, Ir H Trisko Defriyansah, S.T, M.Si, Asean, Eng dan sejumlah kepala OPD dialog dengan pedagang di Pasar Inpres Lubuk Linggau. -Foto: Muhammad Yasin-Linggau Pos
Kebijakan Wali Kota ini diputuskan supaya pedagang tidak terbebani dengan pungutan kebersihan, keamanan, serta retribusi-retribusi lain sehingga memberatkan pedagang.
Yoppy Karim selaku Wali Kota menegaskan dirinya tidak mau rakyatnya ditekan, tidak mau pedagang diperas.
BACA JUGA:Soal Agenda Walikota Terpilih Setelah Pelantikan, Begini Kata Sekda Lubuk Linggau
BACA JUGA:Walikota Lubuk Linggau Buka MC EXPO 2025, Yoppy Karim : Mental Kreatif Anak Harus Diasah
"Saya tidak mau rakyat saya ditekan, pedagang saya diperas. Dengan tidak terbebani pungutan agar pedagang bisa menabung untuk keperluan lain seperti untuk anak sekolah dan sebagainya. Kedepan sekolah SD dan SMP kita gratiskan," tegasnya.
Wali Kota menjelaskan dirinya sengaja menemui PKL untuk membuktikan bahwa dirinya tidak akan mengusir PKL seperti yang diisukan selama ini.
"Saya tegaskan tidak mungkin saya mengusir pedagang. Saya tidak akan mengusir pedagang," tegasnya.
Menurut Wali Kota kebijakannya menghapus pungutan kepada PKL tersebut akan dipasang spanduk bebas pungutan. Hal itu dilakukan agar diketahui oleh seluruh masyarakat. "Kalau ada yang berani merusaknya akan diproses secara hukum," paparnya.
Wali Kota meminta kepada pedagang untuk menjaga kebersihan.
"Karena kebersihan tidak dipungut pedagang harus menjaga kebersihan masing-masing setelah berdagang sampah dikumpulkan jangan berserakan. Kalau berserakan terpaksa kita tarik lagi uang kebersihan. Bagaimana siap ?," tanya Wali Kota. "Pedagang menjawab siap pak wali," jawabnya.
Kepada pedagang Wali Kota mengukapkan bahwa nantinya pedagang akan ditata. Tapi nanti setelah pasar Inpres di bangun baru.
"Kalau urusan dengan PT KAI selesai Pasar Inpres dibangun baru agar pedagang tertata. Semua pedagang jualan di dalam pasar tidak boleh jualan di pinggir jalan seperti saat ini. Tapi kalau sekarang kita belum bisa menata," ungkapnya.