Air Terjun Temam Diserbu Ribuan Wisatawan saat Lebaran, Pengelola Prioritaskan Keamanan

Wisatawan Kunjungi Air Terjun Temam--
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Libur panjang Idul Fitri tahun 2025 dimanfaatkan oleh masyarakat dari berbagai daerah untuk berwisata bersama keluarga.
Salah satu destinasi yang paling ramai diserbu pengunjung adalah Air Terjun Temam, sebuah ikon wisata alam andalan di Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Pada hari ketiga lebaran, Jumat, 4 April 2025, lokasi wisata ini tampak dipadati oleh ribuan wisatawan dari pagi hingga siang hari.
Mereka datang silih berganti, baik dari wilayah sekitar Lubuk Linggau maupun dari luar kota seperti Jambi, Palembang, Sekayu, Lahat, dan Bengkulu.
BACA JUGA:Libur Lebaran 2025, Air Terjun Temam di Lubuklinggau Dipadati Ribuan Wisatawan
"Alhamdulillah, kunjungan wisatawan meningkat signifikan di hari ketiga lebaran lalu. Kami perkirakan jumlah pengunjung mencapai hingga ribuan orang," jelas Deni, Direktur PT Linggau Bisa, selaku pengelola resmi Objek Wisata Air Terjun Temam kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 4 April 2025.
Menurutnya, antusiasme wisatawan sebenarnya sudah terlihat sejak hari kedua Idul Fitri. Banyak pengunjung yang datang bersama keluarga besar untuk menikmati keindahan alam sekaligus menghabiskan waktu bersama setelah bersilaturahmi di hari-hari sebelumnya.
“Kami sudah memprediksi akan terjadi lonjakan pengunjung, dan karena itu kami telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Keselamatan dan kenyamanan pengunjung menjadi prioritas utama kami,” ungkapnya.
Air Terjun Temam memang memiliki daya tarik tersendiri. Selain pemandangan air terjunnya yang menawan dengan aliran air yang jernih dan deras, lokasi ini juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti area parkir luas, tempat istirahat, dan yang paling menonjol yaitu jembatan gantung yang membentang melintasi aliran air terjun.
BACA JUGA:Libur Imlek Tidak Berpengaruh Pada Jumlah Pengunjung Objek Wisata Air Terjun Temam
BACA JUGA:Pengunjung Wisata Air Terjun Temam Meningkat Hingga 1.500 Orang
Namun karena jembatan gantung tersebut hanya mampu menampung maksimal delapan orang dalam satu waktu, pengelola memberlakukan sistem antrean guna menghindari kelebihan kapasitas dan menjamin keselamatan.
“Kami menempatkan petugas khusus di titik-titik rawan, terutama di sekitar jembatan gantung dan tepi aliran sungai. Spanduk peringatan juga dipasang agar pengunjung tidak sembarangan turun ke sungai, demi mencegah risiko tergelincir atau kecelakaan lainnya,” tambah Deni.