Tari Silampari Warisan Budaya yang Terinspirasi dari Kisah Tragis Dayang Torek

KORANLINGGAUPOS.ID - Di Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Kota Lubuk Linggau, terdapat sebuah legenda yang sangat terkenal dan menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat setempat. 

Legenda ini berkisah tentang seorang putri cantik yang bernama Dayang Torek, yang merupakan anak dari Raja Linggau dan permaisurinya, Selendang Kuning. 

Kisah Dayang Torek tidak hanya dikenal sebagai cerita rakyat, tetapi juga menjadi cikal bakal munculnya Tari Silampari, sebuah tarian tradisional yang sarat makna dan nilai budaya.

Pada masa silam, seperti yang dilansir KORANLINGGAUPOS.ID dari website pariwisataindonesia.id menjelaskan bahwa Dayang Torek dikenal luas karena parasnya yang begitu elok dan menawan.

BACA JUGA:Latih Bakat dan Tingkatkan Kreativitas: Ekskul Seni Tari SMPN 1 Lubuk Linggau

BACA JUGA:Ekskul Tari SDN Muara Nilau Wadah Siswa Lestarikan Budaya Musi Rawas

Kecantikannya tidak hanya menjadi buah bibir masyarakat sekitar, tetapi juga sampai ke telinga bangsawan dari kerajaan lain. 

Salah satu yang mendengar tentang kecantikan Dayang Torek adalah Pangeran dari Kerajaan Palembang. 

Terpikat oleh cerita tentang putri tersebut, sang Pangeran pun berniat melamar Dayang Torek sebagai istrinya. Niat itu bukan hanya dilandasi oleh kekaguman semata, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk menjalin hubungan politik antara Palembang dan Linggau.

Namun, tanpa alasan yang diketahui secara jelas, Dayang Torek menolak lamaran dari sang Pangeran. Penolakan ini ternyata membuat sang Pangeran merasa malu dan marah. Tidak terima dengan penolakan tersebut, ia kemudian melakukan tindakan keji dengan menculik Dayang Torek dan membawanya ke Palembang dengan maksud untuk menikahinya secara paksa.

BACA JUGA:Tari Setabik Khas Muba Dapat Sertifikat Warisan Budaya Indonesia 2024

BACA JUGA: Ekskul Tari SMP Al Furqon Lubuk Linggau, Latih Anak Asah Potensi untuk Raih Prestasi

Setelah beberapa waktu, keluarga Kerajaan Linggau mengutus salah satu kerabat dekat mereka untuk mencari keberadaan Dayang Torek. Ketika sang utusan berhasil menemukan Dayang Torek, kondisi sang putri sudah tidak sama seperti dahulu. 

Ia ternyata telah memiliki seorang anak hasil dari pernikahan paksa tersebut. Namun, tak disangka, anak Dayang Torek justru dibunuh oleh saudara Dayang Torek sendiri, menggunakan sebuah taring yang sebelumnya telah dipersiapkan.