Kiat Mendidik Anak Sejak Balita Hingga Remaja ala Dian Purnama

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Mendampingi tiga anak laki-laki yang tengah beranjak dewasa sedang dinikmati oleh Dian Purnama.

Tiga putra kesayangannya itu akrab disapa A’a Abien, Abang Athar dan Adek Azzam.

Guru SMAN 3 Lubuklinggau ini membagikan pengalamannya dalam proses mendidik anak-anak sejak balita hingga kini ada yang sudah kuliah di dua kampus ternama Indonesia. 

Menurut Guru Bahasa Inggris ini, saat anak-anaknya masih balita, karakter utama yang ditanamkan kepada tiga buah hatinya yakni mencintai Sang Pencipta.

BACA JUGA:Simak Info Lengkap Jadwal, Syarat dan Persiapan Masuk PTN 2024

“Jadi mereka diajarkan bahwa mereka ada karena adanya Allah SWT. Mereka bisa punya tangan, kaki, dan telinga itu karena kuasa Allah SWT. Selain itu, karakter penting yang juga kami tanamkan sejak mereka balita yakni, jujur dan mau mendengar,” tutur Dian Purnama saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 26 Desember 2023.

Jadi, kata Dian Purnama, dari mereka kecil sudah terbiasa apapun masalah mereka dimulai dari hal-hal kecil harus jujur. 

“Memang anak-anak ini harus diajak terbuka sejak kecil. Istilahnya dilatih mau cerita sama kita sejak kecil. Memang tidak bisa instan mengajari anak jujur dan terbuka itu. Harus dari kecil, sehingga mereka terbiasa hingga besar,” terang ibu yang juga jadi Pembina Sanggar Seni Sinergi SMAN 3 Lubuklinggau ini.

Ia mencontohkan, Abang Athar pernah memecahkan piring. Mulanya Dian tak tahu siapa yang memecahkan piring.

BACA JUGA:Mendidik Anak Broken Home, Dimulai dari Orang Tua yang Jujur

“Lalu saya bilang, Bunda tidak marah piringnya pecah. Tapi Bunda sedih kalau anak-anak Bunda ngga jujur. Sebab pecahan piring ini kalau kena bisa bikin kita luka. Alhamdulillah dengan cara itu, anak-anak bisa terbuka dan jujur. Kalau kita marahin anak-anak takut bisa jadi mereka ngga jujur. Jadi memang mengedukasi anak itu harus ada seninya juga,” tutur Dian.

Selain kejujuran, Dian Purnama dikenal memiliki anak-anak yang unggul dibidang akademik dan non akademik. Bagaimana mendidiknya?

“Kalau dari sisi akademik anak-anak dari kecil proses belajarnya bukan diajak duduk, terus mengenali huruf atau ilmu lainnya. Tapi mElalui bermain. Kayak Belajar huruf dulu sepanjang jalan sambil jalan-jalan sore, dimulai dari huruf-huruf yang berukuran besar, di rumah juga dipasang tempelan-tempelan yang eye catching untuk menstimulasi rasa ingin tahu mereka. Belajar pun tidak dipaksa sehingga anak tertekan. Tapi melalui pndekatan, termsuk memberikan reward atas pencapaian anak. Reward kecil tapi berarti bagi anak karena mereka akan merasa dihargai dan lebih semangat belajar,” jelasnya.

Sementara dari sisi non akademik, jelas Dian Purnama, dalam proses perkembangan anak akan punya keinginan dan itu sebagai ibu Dian selalu mendukung.