Ini Penyebab Rasulullah Melarang Kita Meniup Makanan dan Minuman Panas
Ketika kita meniupkan napas ke makanan atau minuman, virus bisa menyebar menuju makanan atau minuman dengan cepat.-Foto : -himadikmia.unimus
BACA JUGA:Kampanye di Pontianak Anies Baswedan Janji Berikan Bansos Plus
Sedangkan menurut beberapa ulama Mazhab Hanbali, meniup makanan atau minuman untuk mendinginkannya adalah perbuatan yang makruh. Karena dapat menghilangkan berkah.
Hal ini sesuai dengan penjelasan Syekh Manshur Al-Bahuti dalam Kasysyaful Qina 'an Matnil Iqna ([Beirut, Alamul Kutub: 1997 M/1417 H], cetakan I, juz IV, halaman 154). Ia mengatakan dari segi kesehatan pun, meniup makanan tidak baik untuk tubuh.
"Meniup dua wadah (makanan atau minuman) dianggap makruh karena sering kali zat tertentu (seperti racun atau karbon dioksida) dari mulut dapat kembali ke dalam wadah tersebut. Demikian juga, disarankan untuk tidak mengonsumsinya dalam keadaan panas, karena dalam hadis dijelaskan bahwa tidak ada berkah di dalamnya kecuali jika ada kebutuhan untuk mengonsumsinya dalam keadaan panas. Dalam hal tersebut, konsumsinya dianggap mubah."
Mengutip buku Islam Itu Ilmiah karya Abdul Syukur al-Azizi, meniup makanan dan minuman dapat membahayakan kesehatan. Hal ini sudah dibuktikan secara medis.
BACA JUGA:Dua Kawasan Ditutup Saat Malam Pergantian Tahun
Karena udara yang keluar dari tiupan napas manusia adalah zat karbon dioksida. Udara ini adalah udara rusak yang sangat berbahaya jika dihembuskan ke dalam makanan atau minuman yang panas.(*)