Simak, ini Syarat Terbaru Bagi Pengendara yang Mau Melintasi Jalur PALI - BTS Ulu Musi Rawas

Tim PT Pertamina saat memperbaiki Jembatan Sungai Keruh Jalur PALI - BTS Ulu Musi Rawas November 2023. Akhir Desember 2023 ini kondisi jembatan makin memprihatinkan, maka hanya kendaraan bertonase dibawah 5 ton yang boleh melintasi jembatan ini.-foto: dokumen -linggau pos

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Jika anda dari Kota Lubuklinggau ataupun dari Kabupaten Musi Rawas ingin ke Palembang melalui jalur Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) ataupun sebaliknya dari Palembang melalui jalur PALI harus berhati-hati.  

Khususnya ketika akan melintasi Jembatan Sungai Keruh. Pasalnya jembatan yang letaknya di perbatasan Kecamatan Muara Kelingi dan Kecamaatn BTS Ulu (Cecar) Kabupaten Musi Rawas, itu kondisinya memprihatinkan.

Lantai jembatan sempat ambrol beberapa waktu lalu, dan kini semakin mengkhawatirkan. 

Menanggapi permasalahan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Hasbi Assadiki mengakui bahwa kondisi jembatan Sungai Air Keruh sudah memprihatinkan.

BACA JUGA:Mantan Gubernur Sumsel Pastikan Pembangunan Akses Jalan Mura-PALI Dilanjutkan

Jembatan itu berada di Jalan Provinsi Sumsel jalur Musi Rawas-PALI. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel sudah menganggarkan dana untuk membangun baru jembatan tersebut dengan jembatan permanen di APBD Sumsel tahun anggaran 2024. 

“Akan dibangun jembatan permanen tahun 2024. Namun pelaksanaannya belum bisa dilakukan sekarang karena harus proses tender dulu. Diperkirakan baru bisa mulai dikerjakan antara bulan April atau Mei 2024,” katanya. 

Hasbi meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Provinsi Sumsel untuk turun ke lokasi mengecek kelayakan jembatan. 

BACA JUGA:Jalur PALI - Musi Rawas Sudah Normal, tapi Pengendara Dihimbau Tetap Waspada

“Sementara sebelum dibangun permanen harus ada solusi agar masyarakat yang melitas dengan aman. Karena sudah dua kali jembatan ini mengalami kerusakan. Dinas PUBM Provinsi Sumsel harus turun cek kelayakan jembatan,” pintanya. 

Untuk mengatasi permasalahan ini sembari menunggu jembatan dibangun permanen, Hasbi Assadiki menghimbau perusahaan yang ada di sekitar lokasi jembatan tersebut agar berembuk gotong-royong untuk memperbaiki jembatan secara bersama-sama. 

“Nanti akan kita undang perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut. Di sana ada PT Medco, Pertamina, PT Seleraya dan sejumlah perusahan perkebunan kelapa sawit. Kita berharap mereka bisa gotong-royong untuk memperbaiki jembatan sementara waktu sebelum jembatan dibangun baru, agar masyarakat yang melintas aman. Kita perlu tanggap darurat untuk memperbaki jembatan,” harapnya. 

Kepada pengendara angkutan, Hasbi Assadiki mengingatkan harus mengurangi tonase. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan