Surat Yasin Ayat 27 Sebagai Tuntunan Manusia Beriman : Sadar akan Titipan dan Kelebihan dari Maha Pengasih
Surat Yasin ayat 27 mengandung pesan mendalam bagi manusia beriman agar senantiasa menyadari hidup, rezeki, dan kelebihan adalah titipan Sang Maha Pengasih--Modifikasi
KORANLINGGAUPOS.ID - Kandungan Surat Yasin ayat 27, dimanakah letak kemuliaan orang bertakwa? kemuliaan orang tersebut terletak pada hatinya.
Hati yang cukup tinggi rasa hamba dengan Tuhannya, rasa hamba itu ada berbagai dan yang paling menonjol merasakan hina dengan Tuhan ditemukan pada Surat Yasin ayat 27.
Melalui Surat Yasin ayat 27, bilamana mereka shalat, terutama pada waktu sujud, di waktu itulah benar dirasakan dirinya hina.
Rasa hina seperti inilah yang dipandang Tuhan, rasa seperti ini yang membuat mereka dimuliakan oleh Tuhan dimaknai dalam Surat Yasin ayat 27.
BACA JUGA:Surat Yasin Ayat 24: Mengurai Kesalahpahaman Seputar Jin dan Tauhid
BACA JUGA:Surat Yasin Ayat 23: Bahaya Syirik dan Pengaruh Sosial
Surat Yasin ayat 27memberi ketegasan mereka dalam kemuliaan di Akhirat, walau mereka masih hidup di dunia belum tentu memperoleh kemuliaan.
Disinilah aspek penting Surat Yasin ayat 27, kemungkinan manusia memandangnya hina tetapi Tuhan memandangnya mulia.
Tak lupa pada Surat Yasin ayat 27 jikalau manusia ditakdirkan menjadi pemimpin, mereka tidak sombong malah sangat berkasih sayang dengan anak buah.
Mereka tidak minta dimuliakan biarpun anak buah memuliakannya, inilah kedekatan iman yang hakiki.
BACA JUGA:Surat Yasin Ayat 14: Kunci Memahami Keesaan Allah dan Tujuan Hidup
BACA JUGA:Surat Yasin Ayat 13: Refleksi Ujian Berat Dakwah Rasulullah SAW
Hal ini telah ada pada Surat Yasin ayat 27yang berbunyi:
Bima ghafara li rabbi wa ja'alani minal-mukramin.
Artinya: Dengan sebab (anugerah) Tuhan-ku, Dia telah mengampuniku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.
Sama sahaja hatinya sama mereka diberi layanan istimewa atau tidak, tetap tentram dan perhatian.