Teman Kencan Ngaku Polisi, Dosen Tertipu Rp 50 Juta
Polisi gadungan Densi Indra Jaya-Foto : Sumateraekspres.id -
SUMSEL, KORANLINGGAUPOS.ID - Naas dialami seorang dosen asal Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) inisial CA (25). Dia kena tipu Polisi gadungan bernama Densi Indra Jaya (29).
Densi yang ternyata seorang petani asal Provinsi Lampung itu mengaku-ngaku pada CA sebagai anggota Polri.
Lalu Densi mampu mengambil uang Rp50 juta dari CA.
Namun, tak lama dari tindak kriminal yang dilakukannya. Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari SUMATERAEKSPRES.ID kejahatan Densi terungkap setelah dia ditangkap aparat Satuan Reskrim Polres OKU Timur. Tersangka Densi ternyata warga Desa Beringin Jaya, Kecamatan Rebang Tangkas, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.
BACA JUGA:PBH Peradi Lubuklinggau Siap Berikan Pelayanan Hukum Gratis
Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP Hamsal SH MH, menjelaskan korban dari penipuan itu, CA (25), warga Kurungan Nyawa, Kecamatan Buay Madang, OKU Timur. “Profesinya dosen,” ungkapnya, kemarin.
Kronologis kejadiannya, September 2022 lalu, tersangka Densi Indra berkenalan dengan korban CA, melalui salah satu aplikasi kencan online.
“Ter-sangka waktu itu mengaku bernama Wahyu Sandi Prasetyo,” jelasnya.
Tidak hanya menggunakan nama palsu. Tersangka juga mengaku-ngaku sebagai anggota Polri, yang bertugas di Polres Lombok. Dari komunikasi yang terjalin, keduanya mulai dekat. Baru kemudian tersangka memasukkan jurus peni-puannya.
BACA JUGA:Ini Nilai Plus Anak Sekolah di SMAN 1 Lubuklinggau
“Secara bertahap tersangka meminta uang kepada korban, hingga totalnya mencapai Rp50 juta. Alasannya untuk mengurus kepindahan tugas dari Polres Lombok ke Polres OKU,” terang AKP Hamsal.
Penyerahan uang itu terakhir berlangsung Rabu, 4 Oktober 2023, sekitar pukul 17.25 WIB. Namun setelah uang sering diberikan, ujung-ujungnya tersangka menghilang tidak bisa dihubungi lagi oleh korban.
Baru korban tersadar jadi korban penipuan polisi ga-dungan, melaporkannya ke Polres OKU Timur, 1 Januari 2024 tadi. “Menindaklanjuti laporan polisi yang dibuat korban, kami berusaha menangkap tersangka,” sambung Hamsal.
Mereka mengatur strategi memancing tersangka untuk datang ke OKU Timur. Alasannya, korban mengajak bertemu. Lokasinya disepakati di taman depan Yon Armed Martapura.