Psikolog Anak Irma Gustiana Ungkap Cara Efektif Hentikan Kebiasaan Anak yang Sering Memaksa
Psikolog Anak Irma Gustiana - Foto : Dok. TikTok Parentalk ID -
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID — Kebiasaan anak yang sering memaksa orang tua untuk memenuhi keinginannya secara instan menjadi tantangan tersendiri dalam pola asuh modern.
Psikolog Anak Irma Gustiana memberikan pandangan mendalam mengenai akar permasalahan ini serta solusi yang dapat diterapkan oleh orang tua agar anak tumbuh dengan karakter yang lebih sabar dan tangguh.
Menurut Irma Gustiana, kebiasaan anak yang memaksa tidak muncul begitu saja. Salah satu penyebab utamanya adalah pola asuh yang terlalu menuruti keinginan anak tanpa syarat.
"Bisa saja si anak memang tiap kali ada keinginan, orang tua selalu menuruti. Sehingga anak belajar polanya seperti ini: setiap kali saya ingin sesuatu, saya pasti dapat," jelas Irma.
BACA JUGA:Kapan Waktu yang Tepat Mengajari Anak Perbedaan Jenis Kelamin? ini Kata Psikolog Valencia G. Permana
BACA JUGA:3 Tips Jaga Kesehatan Mental Anak Usia Dini Ala Psikolog Tiara Erlita, M.Psi
Pola ini, jika dibiarkan, akan membentuk karakter anak yang tidak mengenal batas dan tidak terbiasa menghadapi penolakan. Anak akan tumbuh dengan ekspektasi bahwa semua keinginannya harus segera dipenuhi, tanpa mempertimbangkan proses atau usaha.
Irma menekankan pentingnya mengubah kebiasaan tersebut dengan cara tidak membiasakan anak mendapatkan sesuatu secara cepat atau instan.
"Harus ada usahanya terlebih dahulu," ujarnya. Anak perlu diajarkan bahwa segala sesuatu membutuhkan proses, kerja keras, dan kesabaran.
Orang tua bisa mulai dengan memberikan tantangan kecil sebelum memenuhi permintaan anak. Misalnya, jika anak ingin membeli mainan, orang tua bisa meminta anak menyelesaikan tugas rumah terlebih dahulu.
BACA JUGA:Membangun Kepercayaan Diri Anak Sejak Dini : 5 Strategi Ala Psikolog Khamsha Noory, M.Psi
BACA JUGA:Kenali Tanda Gangguan Psikologis pada Guru
Dengan cara ini, anak belajar bahwa keinginan tidak selalu bisa langsung terpenuhi, dan ada nilai dari usaha yang dilakukan.
Selain mengubah pola pemberian, Irma juga menekankan pentingnya apresiasi terhadap usaha anak. "Apresiasi apa yang sudah dilakukan anak, sekecil apapun itu," katanya. Penguatan positif akan membantu anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berusaha.