The Beauty of Blue Butterfly SMAN 3 Lubuk Linggau Memukau Pengunjung Silampari Night Carnival 2025
The Beauty of Blue Butterfly yang dikenakan Siswi SMAN 3 Lubuk Linggau Memukau Pengunjung Silampari Night Carnival 2025, Jumat malam 17 Oktober 2025-Foto: Dok. SMAN 3 Lubuk Linggau-
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Lubuk Linggau selalu disambut dengan sukacita oleh keluarga besar SMAN 3 Lubuk Linggau. Dimomen berharga ini, even-even yang digelar Pemkot Lubuk Linggau rutin diikuti SMAN 3 Lubuk Linggau.
Salah satunya dalam Silampari Night Carnival 2025 yang sukses diselenggarakan Pemkot Lubuk Linggau start dari Alun-alun Merdeka, Jumat malam 17 Oktober 2025.
"Iya, setiap tahun SMAN 3 Lubuk Linggau antusias mengikuti Silampari Night Carnival 2025. Kegiatan Silampari Night Carnival 2025 terakhir dilombakan Tahun 2019 alhamdulillah SMAN 3 Lubuk Linggau saat itu Juara 1. Kemudian tahun 2022 tidak dilombakan hanya saja kostum kita yang dibawa ke Palembang oleh Disdikbud dan Dinas Pariwisata. Kami terus antusias mengikuti Silampari Night Carnival, karena ini ajang bagi siswa siswi kami menunjukkan karya hasil kreativitas mereka," tutur Kepala SMAN 3 Lubuk Linggau H. Fahruddin, M.Pd melalui Guru Pembina Dian Purnama, M.Pd saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID.
Silampari Night Carnival Tahun 2025, SMAN 3 Lubuk Linggau selain menampilkan kostum utama, ada 4 kostum besar dan baru semua dengan tema besar 'Birunya Kota Juara'.
BACA JUGA:SMAN 3 Lubuk Linggau Kembangkan Ekstrakurikuler Paskibra: Latih Keterampilan dan Perkuat Karakter
Kostum utama ini diberi nama The Beauty of Blue Butterfly atau Pesona Kupu-kupu Biru.
Dian mengungkapkan, ada 2 latar belakang diangkatnya tema ini:

Keluarga besar SMAN 3 Lubuk Linggau foto bersama usai sukses tampil dalam Silampari Night Carnival 2025 memeriahkan HUT Kota Lubuk Linggau ke-24-Foto: Dok. SMAN 3 Lubuk Linggau-
Pertama, kupu-kupu adalah lambang penderita Lupus.
"Hal itu karena desainernya adalah Odapus. Jadi kupu-kupu itu simbol dari desainernya sendiri. Yaitu saya sendiri," ungkap Dian yang sudah bertahun-tahun berjuang bertahan dari Lupus.
Latar belakang kedua, tutur Dian, Kostum ini bercerita tentang perjalanan seekor Kupu-kupu yang bermetamorfosis dari awalnya berasal dari ulat yang dipandang biasa atau jelek lantas menjadi Kepompong lantas berubah kembali Kupu-kupu yang cantik.
"Filosofi kupu-kupu ini ibarat yang sama dengan perjalanan panjang Kota Lubuk Linggau dari kota kecil sekelas kota administratif menjadi Kota Juara yang mampu bersaing dan dipandang oleh dunia. Sedangkan Kostum 2,3, 4 Ksatria Biru Perempuan dan laki-laki adalah pelengkap perjalanan kupu-kupu biru dalam menghadapi perjalanan panjang," tutur Dian Purnama yang juga penulis puisi dan berhasil melahirkan 2 buku yang juga membubuhkan kupu-kupu di covernya.
Kostum-kostum yang memukau perhatian Silampari Night Carnival itu ternyata dibuat dalam waktu yang panjang, sekitar 1 bulan.