Interaksi Sehat dalam Keluarga Kunci Mencegah Bullying pada Anak Menurut Psikolog Irma Gustiana
Irma Gustiana Andriani, S. Psi., Psikolog -Foto : Dok. TikTok Parentalk ID-
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Dalam era digital yang penuh tantangan sosial, kasus bullying pada anak-anak terus menjadi perhatian serius.
Namun, menurut psikolog Irma Gustiana A., S.Psi, solusi pencegahan yang paling mendasar justru terletak di dalam rumah yakni dengan binteraksi sehat dalam keluarga.
Menurut Irma, keluarga adalah tempat pertama anak belajar tentang nilai, norma, dan cara berinteraksi.
Anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh kasih, terbuka, dan suportif akan memiliki ketahanan emosional yang lebih kuat.
BACA JUGA:Hasil Rapat, Disdik Muratara Putuskan Terlapor Kasus Bullying di Muratara Dikeluarkan dari Sekolah
BACA JUGA:Oknum Siswi Bully Pelajar SMPN Karang Jaya Diskorsing Seminggu, Sanksi Berat Menunggu
Sebaliknya, pola asuh yang keras, minim komunikasi, atau penuh tekanan dapat memicu perilaku agresif yang berujung pada tindakan bullying—baik sebagai pelaku maupun korban.
Interaksi yang sehat antara orang tua dan anak menciptakan hubungan yang aman dimana anak merasa nyaman untuk berbicara
Ketika anak anak yang merasa didengar dan didukung oleh orang tua, cenderung lebih mungkin untuk berbagi pengalaman jika mereka mengalami bullying
Komunikasi keluarga yang sehat harus oalah seperti orang tua menghargai pendapat dan perasaan anak, tanpa meremehkan.
BACA JUGA:Disdik Muratara Ungkap Penyebab Terjadinya Bullying oleh Pelajar SMP Karang Jaya
BACA JUGA:Korban Bullying Melapor ke Polres Muratara, Berharap Terduga Pelaku Dikeluarkan dari Sekolah
Mampu memahami sudut pandang anak, terutama saat mereka menghadapi konflik sosial serta komunikasi dua arah yang jelas, bukan sekadar perintah satu arah.
Irma mengingatkan pentingnya kepekaan orang tua terhadap perubahan perilaku anak.