iPhone Pocket Apple Bikin Geger: Aksesori yang Bikin Konsumen Geleng Kepala
iPhone Pocket hadir lebih sebagai simbol gaya ketimbang kebutuhan nyata pengguna iPhone modern.-Tangkap Layar-
KORANLINGGAUPOS.ID - Peluncuran aksesori terbaru Apple kembali memancing kehebohan setelah iPhone Pocket diperkenalkan sebagai produk kolaborasi premium dengan Issey Miyake.
Banyak konsumen menilai iPhone Pocket hadir lebih sebagai simbol gaya ketimbang kebutuhan nyata pengguna iPhone modern.
Kritik pun bermunculan karena iPhone Pocket dibanderol dengan harga yang dianggap tidak sebanding dengan fungsi dasarnya sebagai kantong iPhone sederhana.
Reaksi pasar global menunjukkan bahwa iPhone Pocket justru membuat banyak orang mempertanyakan arah strategi aksesori iPhone yang semakin mahal.
BACA JUGA:Kamera Nubia V80 vs iPhone 17 Pro: Mana Paling Gila-Gilaan?
BACA JUGA:iPhone 11 dan XR Jadi Andalan Pelajar 2025 Karena Murah, Kencang, dan Tetap Kelas Premium!
Di berbagai forum teknologi, para pengguna iPhone meluapkan kekesalan mereka terhadap “kantong iPhone berharga jutaan”.
Peluncuran iPhone Pocket pada 12 November langsung memicu gelombang komentar sinis.
Produk yang dirilis dalam dua varian yaitu tali pendek USD149.95 dan tali panjang USD229.95 disebut jauh melampaui logika harga aksesori pada umumnya.
Sebagai penulis teknologi yang telah mengulas produk Apple selama bertahun-tahun, saya melihat respons publik kali ini termasuk yang paling keras sejak era “iPod sock.” Konsumen merasa Apple bergerak semakin jauh dari nilai guna, fokus pada estetika dan kolaborasi eksklusif, bukan lagi kenyamanan pemakai.
BACA JUGA:Duel Fitur Gahar iPhone 17 Pro vs Samsung Galaxy S25 Ultra: Siapa Raja Smartphone 2025?
BACA JUGA:iPhone 17 Pro Rasa Sultan, Bayar Rasa Anak Kos, Segini Cicilannya
Di komunitas teknologi global, analisis para ahli semakin mempertegas masalah tersebut, Matt Navarra analis media sosial berpengalaman, menyebut strategi Apple ini sebagai “uji batas loyalitas.” Insight tersebut selaras dengan pengamatan saya terhadap tren Apple dalam lima tahun terakhir di mana harga aksesori terus naik tanpa peningkatan fungsi yang berarti.
Kritik publik, terutama di Korea dan Amerika Serikat, menyoroti bahwa produk seharga USD229.95 ini tidak jauh berbeda dari kantong kain murah yang dijual puluhan ribu rupiah saja.