QS: Al Baqarah (Ayat 222 - 274)

Al-Quran Sebagai Obat Penyakit Lahir dan Bathin.-foto: -Madaninews.id

فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوْتُ بِالْجُنُوْدِ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ مُبْتَلِيْكُمْ بِنَهَرٍۚ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّيْۚ وَمَنْ لَّمْ يَطْعَمْهُ فَاِنَّهٗ مِنِّيْٓ اِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً ۢ بِيَدِهٖۚ فَشَرِبُوْا مِنْهُ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْۗ فَلَمَّا جَاوَزَهٗ هُوَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۙ قَالُوْا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖۗ قَالَ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوا اللّٰهِۙ كَمْ مِّنْ فِئَةٍ قَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيْرَةً ۢ بِاِذْنِ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ ۝٢٤٩

fa lammâ fashala thâlûtu bil-junûdi qâla innallâha mubtalîkum binahar, fa man syariba min-hu fa laisa minnî, wa mal lam yath‘am-hu fa innahû minnî illâ manightarafa ghurfatam biyadih, fa syaribû min-hu illâ qalîlam min-hum, fa lammâ jâwazahû huwa walladzîna âmanû ma‘ahû qâlû lâ thâqata lanal-yauma bijâlûta wa junûdih, qâlalladzîna yadhunnûna annahum mulâqullâhi kam min fi'ating qalîlatin ghalabat fi'atang katsîratam bi'idznillâh, wallâhu ma‘ash-shâbirîn

Maka, ketika Talut keluar membawa bala tentara(-nya), dia berkata, “Sesungguhnya Allah akan mengujimu dengan sebuah sungai. Maka, siapa yang meminum (airnya), sesungguhnya dia tidak termasuk (golongan)-ku. Siapa yang tidak meminumnya, sesungguhnya dia termasuk (golongan)-ku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Akan tetapi, mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Allah bersama orang-orang yang sabar.

 

وَلَمَّا بَرَزُوْا لِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ قَالُوْا رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَۗ ۝٢٥٠

wa lammâ barazû lijâlûta wa junûdihî qâlû rabbanâ afrigh ‘alainâ shabraw wa tsabbit aqdâmanâ wanshurnâ ‘alal-qaumil-kâfirîn

Ketika mereka maju melawan Jalut dan bala tentaranya, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir.”

 

فَهَزَمُوْهُمْ بِاِذْنِ اللّٰهِۗ وَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوْتَ وَاٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهٗ مِمَّا يَشَاۤءُۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْاَرْضُ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ۝٢٥١

fa hazamûhum bi'idznillâh, wa qatala dâwûdu jâlûta wa âtâhullâhul-mulka wal-ḫikmata wa ‘allamahû mimmâ yasyâ', walau lâ daf‘ullâhin-nâsa ba‘dlahum biba‘dlil lafasadatil-ardlu wa lâkinnallâha dzû fadllin ‘alal-‘âlamîn

Mereka (tentara Talut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud membunuh Jalut. Kemudian, Allah menganugerahinya (Daud) kerajaan dan hikmah (kenabian); Dia (juga) mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Akan tetapi, Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.

 

تِلْكَ اٰيٰتُ اللّٰهِ نَتْلُوْهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّۗ وَاِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَ ۝٢٥٢

tilka âyâtullâhi natlûhâ ‘alaika bil-ḫaqq, wa innaka laminal-mursalîn

Itulah ayat-ayat Allah. Kami membacakannya kepadamu (Nabi Muhammad) dengan benar. Sesungguhnya engkau benar-benar termasuk di antara para rasul.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan