Tidak Hanya Ilmu Fiqih, Warga Binaan Lapas Narkotika Muara Beliti Diajarkan ini Lagi
Kemenag Musi Rawas Berikan Penyuluhan Keagamaan Kepada WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti--Dok : Lapas Muara Beliti
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Bimbingan Penyuluhan Keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti terus dilakukan secara rutin.
Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Musi Rawas melaksanakan Bimbingan Penyuluhan Keagamaan, Rabu 5 Februari 2024.
Penyuluhan keagamanan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh tim penyuluh dari Kantor Kemenag Kab Musi kepada WBP yang ada di Lapas.
Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam sebulan, ada beberapa materi yang diberikan kepada warga binaan.
BACA JUGA:Warga Nasrani di Lapas Narkotika Muara Beliti dapat Hak Prioritas, Apa itu?
Diantaranya materinya yaitu ilmu fiqih, baca tulis Al-Quran hingga praktek sholat serta penguatan iman dan taqwa.
Dalam penyuluhan kali ini dipimpin langsung oleh Kepala Kemenag Kabupaten Musi Rawas (Mura) H Kholil Aziz.
Bimbingan keagamaan kepada warga binaan tidak hanya dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam saja.
Namun juga Penyuluh Agama dari seluruh agama yang umatnya menjadi warga binaan pemasyarakatan.
BACA JUGA:21 Pegawai Lapas Narkotika Kelas II Muara Beliti Jadi KPPS, Pesan Ini Disampaikan Kalapas?
Belum lama ini seperti Penyuluh Agama Kristen atau nasrani yang juga memiliki jadwal rutin bimbingan keagamaan kepada WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.
Turut hadir dalam kegiatan ini diataranya Kasubag TU, Kasi Binadik, Kasi Kamtib, Ka. KPLP, Kasi Kegiatan Kerja, dan Kasubsi Bimaswat.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama menjelaskan Lapas bukanlah akhir segalanya.
Walaupun secara hukum warga binaan sudah ditentukan dan diputuskan oleh badan peradilan Negara, sebagai akibat dari kelalaian dan kesengajaan melanggar norma hukum, namun jadikanlah Lapas sebagai wahana instropeksi diri atas kesalahan prilaku dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa," jealsnya.