Mantan Guru di Lubuklinggau Dituntut Hukuman 9 Tahun Penjara

Terdakwa inisial SY usai jalani sidang tuntutan JPU di Pengadilan Negeri Lubuklinggau, Rabu 7 Februari 2024.-Foto : Apri Yadi / Linggau Pos-

“Kalo Aku di sekolah lanang kalo di rumah cak betino,” ungkap SY mengawali pembicaraan. 

“Aku ni la lamo cak ini aku jadi tinonyo wong jadi lanangnyo sejak di Jakarta kemaren,” aku terdakwa SY pada RR dan Jois.

BACA JUGA:Karyawan Columbus Lubuklinggau Dituntut Denda Rp 1 Miliar

Jois lalu meminta makanan kepada terdakwa. Namun di rumah terdakwa hanya ada mie. 

Lalu terdakwa mengambil mie. RR langsung bilang pada Jois, ” Aku dak alak ‘maen’ same ye kak.” 

Dijawab Jois Amanda,”Nah lajulah nilek palak nga tinjuku!” 

Saat terdakwa  datang membawa mie sebanyak dua bungkus lalu   Jois Amanda berkata kepada terdakwa,”Cak mano mainnyo Kak?” 

SY mencoba menjelaskan.

Mendengar hal tersebut  RR bertanya kepada terdakwa,” Cak mano mainnyo Kak lamo apo sebentar?” 

BACA JUGA:Pembunuh Mahasiswi Unsri itu Ternyata Residivis

Dijawab oleh terdakwa ,”La tergantung yang Kamu kalo keluar cepat dem.” 

Lalu Jois Amanda mengatakan,” Kak kalo nak main ni minta duet sejuta.”

Dijawab oleh terdakwa,” Dek wong main ni dak besak Rp. 50 ribu sampe Rp 200 ribu,” sambil terdakwa  memperlihatkan uang di dompetnya sebesar Rp 25.000.

Saat itu terdakwa  berkata, “Kakak ado duet inilah kalo nak main jadi kalo idak dem.”  

Selanjutnya terdakwa  menyuruh  Jois Amanda keluar dari kamarnya. Setelah Jois Amanda keluar dari kamar terdakwa, terdakwa  langsung mematikan lampu kamarnya dan seketika itu terdakwa  langsung mendekati  korban RR sambil terdakwa  memaksa untuk melakukan pencabulan terhadap RR.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan