Sejarah Valentine Day, Begini Pandangan Muhammadiyah, NU dan MUI Melarang
Sejarah Valentine Day, Inilah Pandangan Muhammadiyah, NU dan MUI Melarang--Youtube : @KaffahOfficial
BACA JUGA:Asli Indonesia, 5 Produk Susu yang Bukan Pro Israel, Jangan Salah Pilih Fatwa MUI Haram
Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Glasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).
The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi.
Namun demikian, tidak pernah ada penjelasan siapa St. Valentine itu, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi.
BACA JUGA:Inilah 15 Cara Mengatasi Masalah Berat dalam Islam,Yuk Simak Disini
Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.
Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada yang telah menikah.
Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga ia pun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (lihat: The World Book Encyclopedia, 1998).
Kebiasaan mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Prancis.
BACA JUGA:Emak-emak Mau Sehat Bugar Bisa Langsung Ikut Bekam Muslimah Lubuklinggau, di Sini Alamatnya
Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).
Lalu bagaimana dengan ucapan Be My Valentine? Ken Sweiger dalam artikel Should Biblical Christians Observe It? (www.korrnet.org) mengatakan, kata Valentine berasal dari bahasa Latin yang berarti: Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa.Hukum Valentine dalam Islam
Sejatinya, hukum merayakan hari valentine bagi umat Muslim tidak dianjurkan kecuali memiliki sisi manfaat bagi kaum Muslim lainnya.
Ada dua pendapat mengenai hukum hari valentine dalam Islam dari pandangan Muhammadiyah dan Nadhlatul Ulama berikut ini: