Sejarah Valentine Day, Begini Pandangan Muhammadiyah, NU dan MUI Melarang

Sejarah Valentine Day, Inilah Pandangan Muhammadiyah, NU dan MUI Melarang--Youtube : @KaffahOfficial

BACA JUGA:Warga Nasrani di Lapas Narkotika Muara Beliti dapat Hak Prioritas, Apa itu?

1. Menurut Muhammadiyah

Satu pendapat dengan MUI, pihak Muhammadiyah juga menganggap bahwa hari valentine merupakan kegiatan yang tak seharusnya dilakukan oleh umat Muslim.

Muhammadiyah juga memberi saran agar organisasi remaja harus kreatif serta inovatif dalam melakukan hal positif ketimbang merayakan hari valentine.

2. Menurut Nadhlatul Ulama

BACA JUGA:Mau Hidup Tentram Lahir Batin, Berikut Tips dari Khotib Shalat Jumat Masjid Musi Al-Mualaf Lubuklinggau

Perayaan hari valentine bagi Nadhlatul Ulama berfokus pada inti dari acara tersebut.

Nadhlatul Ulama berpendapat bahwa perayaan hari valentine bisa dilakukan untuk menolong dan mengasihi sesama umat Muslim.

Hal itu baik dilakukan agar tidak melenceng dari agama Islam.

Larangan Rayakan Valentine Menurut MUI

BACA JUGA:3 Cara Mengajari Anak Shalat Sejak Balita, Inspirasi Nabi Muhammad SAW Mendidik Anak

Hukum merayakan valentine menurut Islam berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 3 Tahun 2017, mengacu pada tiga hal yakni:

- Bukan tradisi Islam.

- Dinilai menjerumuskan pemuda pada pergaulan bebas seperti seks bebas.

- Berpotensi membawa keburukan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan