Hindari Diserang Hama Wereng Setiap Musim Tanam Harus Ada Pergiliran Varietas

Kelompok Tani Sri rejeki saat melakukan penyemprotan insektisida alami pada padi sawah yang terletak di Desa Nawangsasi Kecamatan TuguMulyo Kabupaten Musi Rawas.-Foto : Dokumen Pribadi Kepala BPP Kabupaten Musi Rawas -

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Terkait dengan bayaknya serangan hama Wereng Batang Coklat (WBC) terhadap padi sawah dibeberapa Desa di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas,  membuat petani padi sawah mengalami kerugian.

Bahkan pada pemberitaan sebelumnya masyarakat  sedikit  trauma karena serangan hama wereng coklat tersebut karena membuat mereka rugi.

Saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 28 Februari 2024, Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tugumulyo, Sumarno, S.P menjelaskan pada tahun 2023 kemarin itu banyak yang terserang, biasanya dengan luas lahan setengah bahu itu bisa mendapatkan hasil panen sebayak 25 karung ini hanya beberapa karung  saja.

Kerena ada serangan hama wereng batang cokat, nah sebenarnya itu ada dari perlintan Perlindungan tanaman Kabupaten Musi Rawas. Dari Brigade itu sebenarnya setiap ada serangan hama wereng batang coklat itu laporan dari PPL dan PUPT itu sudah di laporkan ke Kabupaten Musi Rawas, dari Perlintan, dari Brigade itu sebenarnya sudah ditindak lanjuti.

BACA JUGA:Wabup Berharap Rekapitulasi Berlangsung Lancar, Kapolres Ucapkan Terima Kasih Atas Perjuangan PPK

Cuma berhubung wereng batang coklat itu luar biasa, jadi petani itu panen, tapi tidak seperti biasanya atau tidak target yang diinginkan, karena serangan wereng batang coklat itu luar biasa pada tahun 2023.

Dan untuk tahun 2024 ini di Desa C Nawangsasi kelompok Tani Sri Rezeki, pada hari ini, kebenaran mendapat bantuan dari pusat.

Berupa pupuk alami, bernama Metarizep itu untuk mengendalikan wereng batang coklat secara alami, cara menggunakannya metarizep itu satu sachet, direndamkan dulu selama satu malam dengan dosis, satu sachet itu, 6 gelas air di rendam selamat satu malam. Setelah itu baru bisa dilakukan penyemprotan untuk mengendalikan hama wereng batang coklat.

"Saya selaku kepala BPP menjelaskan kepada petani karena wereng batang coklat ini susah dikendalikan. Saya juga memberikan pengarahan yang pertama itu menanam padi Varietas Unggul  Tahan Wereng (VUTW), seperti bioni cherang  atau bioni 63 dan kemudian ada lagi varietas 47 yang terbaru dan kemudian varietas inpari 33," katanya.

BACA JUGA:Optimalisasi Wali Pemasyarakatan, 48 Petugas Lapas dapat Pesan Khusus dari Kalapas Narkotika Muara Beliti

Dan inpari 18,19,33,31 dan yang terbaru ini sekarang  sudah berumur 70 hari. Ini baru sekali melakukan pengendalian umur sudah 70 hari, itu pun tidak ada werengnya hanya mendalikan walang sangit. Itu menggunakan bioni 63 dan ini sebagai percontohan.

Dan kedua itu tanamnya serentak, minimal jarak tanamnya itu satu minggu, maksimal 10 hari itu sudah ditanam semuanya, itu termasuk cara mengendalikan wereng batang coklat,.

Selain itu, setiap musim tanam harus ada pergiliran  varietas, minimal  satu musim ganti varietas maksimalnya 2 kali satu musim. Dan juga mengatur pola tanam 1 tahun  seperti tanam padi 2 kali dan yang ke tiga kalinya itu tanam yang lain seperti palawija, atau sayuran, atau dijadikan kolam ikan. "Dan di sesuaikan dengan padi tanah setempat dengan demikian WBC bisa dikendalikan," paparnya.

Selanjutnya penggunaan insektisida sesuai anjuran Impresm nomor 3 tahun 1986. Itu seperti yang di anjurkan itu Darmabas 50 EC, Hopcin, Mipcin, Bayer Baycarb, Kiltop, Tamabas, Mipcinta, khusus tanaman padi sawah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan