Apa Bedanya Puasa NU, Pemerintah, dan Muhammadiyah? Begini Penjelasan KH Moch Atiq Fahmi, Lc
KH Moch Atiq Fahmi, Lc -Foto : Dokumen -SDTQ Mazro’illah
Pertanyaan : Dari @Pahlindraadhaldi
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Ustadz KH Moch Atiq Fahmi, Lc, saya mau bertanya apa bedanya puasa NU, Pemerintah, dan puasa Muhammadiyah. Apakah jadwal puasanya sama atau tidak antara dengan NU dan Muhammadiyah?
Jawaban: Wa’alaikumussalam.
Untuk Bapak Pahlindraadhaldi, mudah-mudahan sehat selalu InsyaAllah. Nah terkait dengan jawaban tadi semua puasa itu sama, tapi mungkin terkait dengan jadwal ada perbedaan dikarenakan dari sisi-sisi penentuan hilal.
BACA JUGA:Berikut 12 Hikmah Puasa Ramadan, Salah Satunya Didoakan Malaikat
Ya secara jumhur ulama sepakat bahwasannya hilal itu harus dengan ruqyah benar-benar melihat hilal.
Seperti dikatakan dalam Kitab Al Fiqhul Islami tidak ada perbedaan antara ulama kalau ruqyah itu benar-benar harus dipraktikkan yaitu melihat hilal dan terutama di dalam salah satu kutipan Mazhab Imam Malik.
Dalam Kitab Al Fiqhul Islami jika saya tidak salah kutip bahwasannya Nabi Muhammad urusan puasa urusan Al Fitr Idul Fitri dan urusan ini benar-benar memperhatikan dengan ruqyah khilats sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah yang artinya siapa yang benar-benar menyaksikan hilal itu hendaklah engkau atau hendaklah dia berpuasa.
Dan sesuai dengan hadits nabi di dalam salah satu riwayat Imam Ahmad dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda yang artinya ‘Berpuasalah kamu dengan melihat hilal dan berbukalah kamu juga dengan melihat hilal’.
BACA JUGA:Ingin Buka Puasa dengan Masakan Khas Nusantara, Bisa Bukber di Hotel Dewinda Lubuklinggau
Nah dipraktikkan dari zaman Rasul, sahabat, dan terus dari sekian generasi benar-benar dengan melihat hilal. Maka dengan tanggal 29 Sya’ban tim penglihat hilal ini benar-benar mempersiapkan diri.
Nah selain melihat hilal, di Indonesia saudara-saudara kita Muhammadiyah mereka menggunakan yang namanya hisab, dan hisab ini juga bukan hanya ilmu Muhammadiyah, tapi juga ilmunya orang-orang NU yang dipakai untuk bulan-bulan Qomariah atau Hijriah selain bulan Ramadhan.
Maka terjadilah perbedaan dimana dengan hitungan hisab Muhammadiyah melihat hilalnya adalah ditanggal 11 yaitu di hari Senin.
Sedangkan berdasarkan melihat hilal tidak terlihat untuk ditanggal hari Senin ini tapi ketika awal malam Senin tidak terlihat.