Ini Penyebab Al-Quran Diturunkan Bertahap

Perintah yang diulang-ulang dalam Al-Qur’an untuk tidak mempersekutukan Allah memungkinkan umat Islam untuk lebih kuat menegakkan Tauhid.-Foto : Dokumen Kemenag RI -

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Jangka waktu turunnya Al-Quran dihitung berdasarkan masa hidup Nabi Muhammad SAW.

Beliau dianugerahi kenabian pada usia 40 tahun dan meninggal pada usia 63 tahun. Pada periode 23 tahun inilah umat manusia diberkati dengan wahyu Al-Quran.

Muncul pertanyaan mengapa Al-Qur’an diturunkan secara bertahap, dan tidak sekaligus?

Faktanya, para penentang dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah juga mengajukan pertanyaan ini. Oleh karena itu, marilah kita menganalisis alasan-alasan turunnya Al-Qur’an secara bertahap.

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman  muhammadiyah.or.id  diantara penyebab Al-Quran diturunkan bertahap, yakni, pertama respon terhadap situasi tertentu.

BACA JUGA:8 Ide Ngabuburit Ramadhan yang Seru dan Menyenangkan Memperkaya Pengalaman Bersama

Nabi Muhammad SAW bersama para pengikutnya menghadapi berbagai kesulitan dan ketidakpastian dalam perjuangan dakwa Islam. Dari penganiayaan di Makkah yang sangat politeistik hingga pendirian komunitas Muslim di oasis Madinah, mereka menghadapi berbagai jenis masalah agama, sosial, politik, ekonomi, dan militer. Oleh karena itu, bimbingan Ilahi diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah khusus yang dihadapi umat Islam awal.

Penyebab kedua, jawaban atas pertanyaan dan keraguan.

Ketika Nabi Muhammad SAW berdakwah untuk beribadah hanya kepada Allah dan memproklamirkan kenabiannya sendiri, orang-orang mengajukan berbagai pertanyaan, argumen, dan tantangan yang perlu dijawab. Orang-orang yang lebih terpelajar akan bertanya kepadanya tentang peristiwa-peristiwa sejarah dan tokoh-tokoh yang mereka rasa tidak mungkin diketahui olehnya. Oleh karena itu, bimbingan ilahi diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Dalam Al Quran disebutkan: “Dan mereka (orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh, melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik.” (QS. Al Furqan: 33).

BACA JUGA:Inilah 8 Manfaat Perkembangan Anak Saat Berpuasa Ramadhan

Bertahap dalam Menegakkan Hukum Allah

Beberapa prinsip dan hukum yang diturunkan Allah dilaksanakan secara bertahap untuk memudahkan masyarakat. Sebagai contoh, alkohol sangat populer di masyarakat Arab pra-Islam; oleh karena itu, pelarangannya diterapkan dalam tiga tahap untuk membantu masyarakat menerima hal tersebut:

Ayat pertama yang melarang salat dalam keadaan mabuk: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengerjakan salat dalam keadaan mabuk, sampai kamu mengetahui apa yang kamu ucapkan…” (QS. Al-Nisa: 43).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan