Kisah Karmila, Guru SDN 28 Lubuklinggau Ikut Lomba Menulis Challenge 20 Days Ramadhan Karyanya Jadi Buku
Guru SDN 28 Lubuklinggau, Karmila, S.Pd berhasil meraih penghargaan dalam lomba menulis yang diselenggarakan Perkumpulan Penulis Motivator Nasional (PPMN).-Foto : Dokumen -Karmila
"Bagi saya menulis adalah media yang dapat menuangkan segala ide-ide dan mengembangkan imajinasi saya, menambah pengetahuan saya serta pengalaman saya. Bahkan, saya banyak membaca berbagai sumber untuk menambah kemampuan literasi saya," jelasnya.
BACA JUGA:Begini Putusan Mahkamah Agung Terhadap Sularno, Guru SDN Sungai Naik Musi Rawas
Lanjut Karmila, dulu ia sempat vakum beberapa tahun karena kesibukan pekerjaan yang tidak sejalan dengan hobinya. Kebetulan beberapa bulan terakhir ia bertemu dengan Nurdiani sebagai pengawas pembina di sekolah, dan bercerita banyak tentang dunia menulis dan ia tertarik untuk memulai kembali hobi menulisnya. Sampai akhirnya, ia mencoba mengikuti lomba yang diadakan oleh Perkumpulan Penulis Motivator Nasional.
Banyak yang mengubah Karmila sejak mulai aktif lagi dalam menulis. Ide-ide cerita yang tiba-tiba muncul harus seera ia aplikasikan dalam sebuah cerita, mengharuskannya selalu standby di depan laptop.
Namun, ada kesedihan ketika laptopnya mengalami kerusakan sehingga ia harus mencari cara untuk segera memperbaiki karena dateline menulis hanya dibatasi 1 hari.
Dan lagi-lagi ia diberi kesempatan oleh penyelenggara untuk terus memperbaiki tulisan dan menerbitkan karya-karya saya.
BACA JUGA:Kisah Inspiratif Disabilitas dari Musi Rawas, Jadi Guru PNS Hingga Penyanyi Terkenal
Walaupun di awal perlombaan ia sangat pesimis dengan ilmu dan pengalaman menulis yang sangat minim. Namun, akibat dorongan dan dukungan serta motivasi rekan-rekan di PPMN, ia meyakinkan diri menerbitkan berbagai karya cerita pendek dan berhasil mendapatkan piagam pertama saya setelah vakum sebagai penulis.
"Mulai sajalah dulu nikmati prosesnya, karena tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan dalam proses menjalaninya. Ide dapat muncul kapan saja, namun tekad kita adalah kunci utama untuk memulai suatu perubahan. Suatu Karya akan tercipta dari Ide yang dipikirkan kemudian dituangkan dan di aplikasikan dalam kehidupan nyata," katanya.
Karmila selalu percaya dan yakin tidak ada keberhasilan tanpa proses dan perjuangan. Selama mau menjalani prosesnya dan berkomitmen terus untuk melewatinya, maka akan dibuka oleh Allah SWT untuk mencapai apa yang diinginkan. Fokus ke pengembangan diri, maka siapapun kalian akan mampu menjadi diri kalian seutuhnya.
"Saya akan mengembangkan literasi di lingkungan pendidikan kota lubuklinggau, dan saya akan terus menggali potensi-potensi peserta didik saya dalam dunia menulis. Karena prinsip saya ilmu yang saya dapat ini semata-mata hanya untuk saya terapkan dalam pengembangan kualitas pendidikan bagi siswa saya," tegasnya.
BACA JUGA:Tak Jaman Lagi Mendidik Pakai Kekerasan, Guru Ayo Utamakan Kesabaran
Karmila menambahkan, menulis merupakan salah satu kemampuan literasi yang harus dapat dikembangkan dan hal ini tidak akan mungkin tercapai jika kita tidak bersama dalam membangunnya. Bagi seorang guru sepertinya, ilmu sekecil apapun akan ia berikan kepada siswa. Karena suatu kebanggaan sebagai guru ketika siswa berhasil dalam didikannya.
Tak lupa, Karmila mengucapkan terima kasih kepada orang yang mensupport ia menulis lagi.
"Terima kasih kepada suami saya, Ferdiansyah SE.I, dan tak lupa juga atas bantuan Bu Nurdiani, S.Pd.SD selaku Pengawas Pembina Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau dan Bu Desi Futriana, M.Pd, serta rekan-rekan anggota PPMN yang terus mensupport saya sebagai penulis," ucapnya.(*)