Cegah Osteoporosis, Ini Tips yang Harus Dilakukan Lansia

Cegah osteoporosis pada lansia dengan memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi-Foto : Dokumen-Disway.id

BACA JUGA:Resep Ayam Bakar Ungkep Gurih dan Manis, Bumbu Sampai Meresap Ke Tulang

Selain faktor usia, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, seperti kekurangan vitamin D, gangguan hormon, jarang berolahraga, konsumsi obat-obatan tertentu, serta kebiasaan merokok.

Osteoporosis dipengaruhi oleh kemampuan tubuh untuk melakukan regenerasi tulang, yaitu proses penggantian sel tulang yang lama dan rapuh menjadi sel tulang yang baru.

Di usia muda, kemampuan regenerasi tulang masih baik sehingga sel-sel baru lebih cepat terbentuk. Akan tetapi, kemampuan regenerasi ini akan menurun seiring bertambahnya usia. Osteoporosis terjadi bila kepadatan tulang tidak terbentuk dan terjaga dengan baik sejak usia muda.

Faktor-faktor risiko osteoporosis yang tidak dapat dicegah diantaranya bertambahnya usia, terutama jika sudah berusia lebih dari 35 tahun. Wanita, terutama yang sudah mengalami menopause serta memiliki riwayat osteoporosis dalam keluarga.

BACA JUGA:Tabrakan Maut Vario Vs Jazz, Pelajar SMP Lubuklinggau Patah Tulang Paha

Sementara itu, faktor risiko osteoporosis yang dapat dicegah atau ditangani yakni yang hanya mengalami penurunan kadar hormon estrogen atau testosteron. Menderita gangguan hormonal akibat sindrom Cushing, hiperparatirodisme, atau gangguan kelenjar pituitari (hipofisis).

Menderita gangguan makan, seperti anorexia nervosa. Mengalami kekurangan asupan vitamin D dan kalsium. Menderita gangguan pencernaan, seperti gangguan penyerapan zat gizi (malabsorbsi) atau penyakit Crohn.

Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dalam jangka panjang. Menjalani gaya hidup tidak aktif dan kurang bergerak. Merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Menderita penyakit, seperti cystic fibrosis, hemofilia, hemokromatosis, leukemia, atau penyakit Parkinson. 

Osteoporosis terjadi secara bertahap dan sering kali tidak diiringi gejala apa pun. Namun, saat kepadatan tulang makin berkurang, salah satu gejala yang bisa muncul adalah patah tulang yang mudah terjadi meski hanya terkena benturan atau tekanan ringan.

BACA JUGA:Inilah 8 Sayuran Yang Mengandung Banyak Kalsium Untuk Kesehatan Tulang Dan Gigi,Yuk Simak Disini

Selain rasa sakit ketika tulang patah dan retak, penderita osteoporosis juga dapat mengalami gejala seperti postur tubuh membungkuk dan penyusutan tinggi badan. Nyeri punggung akibat tulang belakang patah.

Lalu untuk mencegah terjadinya osteoporosis, langkah utama yang harus dilakukan adalah menghindari atau mengatasi faktor risikonya. Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan  dengan berolahraga secara rutin, termasuk olahraga angkat beban.

Mengonsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D, atau mengonsumsi suplemen bila perlu. Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Tidak mengonsumsi obat tanpa saran dokter, terutama obat kortikosteroid.

Khusus pada wanita yang sudah menopause atau yang berusia lanjut, pencegahan bisa dilakukan dengan menjalani kontrol rutin ke dokter. Bila diperlukan, dokter juga dapat menyarankan terapi penggantian hormon untuk mencegah osteoporosis. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan