Pengobatan TBC Kini Bisa Sembuh Lebih Cepat

Narasumber dari Kemenkes RI menyampaikan paparan mengenai pengobatan TBC RO baru yang berdurasi 6 bulan, dari sebelumnya pengobatan bisa lebih dari 1 tahun-Foto : Kemenkes RI -

KORANLINGGAUPOS.ID - ADA anggota keluarga yang terkena Tuberkulosis atau TBC. Terkadang membuat kita parno, mengingat pengobatannya sendiri yang cukup lama membutuhkan waktu bahkan hingga satu tahun untuk sembuh.

Selain membutuhkan waktu yang lama, penderita TBC tidak boleh satu kali pun melewati konsums obat mereka. 

Karena jika satu kali saja mereka melewati adwal minum obat, maka pengobatan tidak akan berhasil, harus diulang dari awal. Untuk itu, sedini mungkin sebaiknya kita menghindari tertularnya penyakit TBC.

Lalu apa itu TBC ? TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. TBC utamanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening,dan lainnya ketika bakteri TBC keluar dari paru-paru melalui aliran darah. Kondisi ini disebut TBC Ekstra Paru.

BACA JUGA:Edukasi Masyarakat Kenali TBC dan Bahayanya, RS Siloam Silampari Gelar Seminar Kesehatan

TBC bukan penyakit keturunan dan bukan disebabkan oleh kutukan atau guna-guna.

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, kaya). Hanya sekitar 10% diantara orang yang terinfeksi akan jatuh sakit, namun, bakteri TBC dapat hidup dalam kondisi non-aktif (laten) seumur hidup dan menjadi aktif saat daya tahan tubuh melemah.

Lalu bisa tidak pasien TBC sembuh lebih cepat. Ternyata Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah memikirkan hal ini melalui sebuah inovasi.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Direktur Jenderal P2P Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan untuk mencapai eliminasi TBC Indonesia tahun 2030, diperlukan upaya dan inovasi yang dilakukan bukan hanya oleh Kemenkes tetapi juga bersama dengan semua pemangku kepentingan. 

BACA JUGA:Waspada TBC, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Secara khusus, salah satu inovasi terbaru adalah sudah tersedianya paduan pengobatan TBC RO baru yang berdurasi 6 bulan, dari sebelumnya pengobatan bisa lebih dari 1 tahun. Indonesia mendapatkan penghargaan karena menjadi salah 1 negara pertama dengan beban TBC tertinggi yang menyediakan pengobatan TBC RO berdurasi 6 bulan yaitu paduan BPaL/M secara program untuk secara nasional, dimulai tahun 2024.

Direktur P2PM dr. Imran Pambudi, MPHM dan Tim Ahli Klinis TBC RO dr. Thomas Handoyo SpPD (K), FINASIM. Dr. Imran Pambudi menyampaikan saat ini, Indonesia berada di peringkat kedua tertinggi setelah India dengan perkiraan beban kasus TBC baru mencapai 1.060.000 per tahunnya (Global TB Report 2023). 

Meskipun mengalami tantangan dan perjuangan, ia meyakini jika Indonesia telah melakukan upaya yang signifikan dalam memberantas TBC. 

“Pada tahun 2023, kita berhasil mencatat notifikasi penemuan kasus TBC tertinggi dalam sejarah eliminasi TBC Indonesia yaitu 77% dari angka estimasi. Capaian penemuan kasus TBC RO tahun 2023 yaitu sekitar 75%. Angka yang memulai pengobatan TBC RO tahun 2023 yaitu 8.714. Masih terdapat berbagai tantangan dalam penanganan kasus TBC RO. Saat ini sudah terdapat 175 puskesmas yang dapat menginisiasi pengobatan TBC RO di Indonesia. Mulai tahun 2024 paduan pengobatan baru TBC RO berdurasi 6 bulan ini sudah dapat diakses di 38 provinsi,” ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan