Berikut Keunikan Masjid Baitus Shobur

Quran Di sekeliling luar langit-langit Masjid Baitus Shobur Lampung tertulis 99 Asmaul Husna menggunakan huruf Arab.-Foto : Tangkap layar -PPPA Daarul

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Bagi kamu yang sedang melintasi Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak-Bakauheni, tidak ada salahnya mampir ke Masjid Baitus Shobur di Lampung. 

Masjid Baitus Shobur tepatnya terletak di Kompleks Islamic Center di Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.

Jarak dari Tulang Bawang Barat sendiri bisa ditempuh kurang lebih 1 jam 55 menit dari Bandar Lampung melalui tol Kayu Agung-Bakauheni. 

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari Portal Informasi Indonesia, sejak diresmikan oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin pada 11 Oktober 2016, Kompleks Islamic Center Tulang Bawang Barat menjadi ikon pariwisata di negeri Sai Bumi Ruwa Jurai.

BACA JUGA:Patut Dicontoh, Inovasi Pengurus Masjid Jamik Baiturrahman Makmurkan Masjid dan Bantu Ekonomi Warga

Awalnya, lokasi seluas 10,5 hektar ini dipersiapkan untuk arena Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Provinsi Lampung 2017. Namun kini telah berkembang menjadi pusat kegiatan keagamaan, wisata, dan sosial budaya di Tubaba.

Masjid Baitus Shobur di Kompleks Tubaba Islamic Center memiliki desain yang unik. Berbeda dengan kebanyakan masjid lain di Tanah Air yang menggunakan kubah.

Masjid ini merupakan bangunan satu lantai dengan tinggi sekitar 30 meter. Alhasil, dari luar tampak seperti bangunan berlantai lima. Tak ada hiasan apa pun, bangunannya polos, beton masif tanpa cat, dari atas hingga bawah.

Saat pengunjung memasuki masjid baru terlihat dindingnya tidak mencapai bagian bawah. Lingkungan sekitar yang terbuka sehingga udara leluasa bersirkulasi keluar masuk sehingga membuat udara di dalam masjid selalu sejuk.

BACA JUGA:Masjid Al Ikhwan Lubuklinggau Sukses Gelar Safari Ramadan 1445 H

Di sekeliling luar langit-langit masjid tertulis 99 Asmaul Husna (sifat-sifat Allah) dengan huruf Arab. Sedangkan plafon di bagian terdalam berbentuk terowongan tinggi setinggi bangunan lima lantai yang berakhir dengan 99 lubang kecil di bagian atasnya.

Dampaknya, hanya dua kali dalam setahun saat matahari melewati garis khatulistiwa, yaitu pada bulan Maret dan September, sinarnya akan masuk ke lubang tersebut.

Saat malam hari suasana semakin khusyuk, tulisan Asmaul Husna di langit-langit pun ikut bersinar terang. Ibadah menjadi lebih khusyuk. Oleh karena itu, nama lengkap masjid ini sesuai dengan yang tertulis pada prasasti peresmiannya adalah “Masjid Agung 99 Cahaya Asmaul Husna Baitus Shobur”.

Arsitektur masjid ini dirancang oleh Isandra Matin Ahmad. Berkat sentuhannya di Masjid Baitus Shobur, Ahmad mendapat penghargaan Venice Biennale Architectural di Venesia, Italia. Sebelumnya, Andra Matin pernah mendesain masjid di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, kompleks rumah dinas Bupati Banyuwangi, Jawa Timur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan