Perhatikan, Ini Gejala Anak dengan Gizi Buruk
Anak dengan gizi buruk memiliki daya tahan tubuh yang sangat lemah sehingga berisiko terkena penyakit parah, bahkan meninggal-Foto : tangkap layar pdrc.or.id-
BACA JUGA:Kandungan Gizi Resep Kebab Turki, Tingkatkan Kecerdasan, Mencegah Anemia dan Obesitas
Gejala yang menunjukkan anak mengalami gizi buruk dapat dilihat ketika tubuh anak tampak sangat kurus dengan wajah keriput dan kulit kering. Perut tampak buncit. Sering lemas dan tidak aktif bermain. Biasanya si anak akan mengalami gangguan tumbuh kembang. Rambut mudah rontok dan tampak kusam. Pembengkakan (edema) di tungkai.
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mengukur tinggi badan, menimbang berat badan, serta mengukur lingkar kepala dan lingkar lengan atas anak. Selanjutnya, seluruh hasil pengukuran tersebut akan dimasukkan ke dalam kurva pertumbuhan WHO.
Untuk memastikan diagnosis, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti tes darah, untuk mendeteksi kadar Hb (hemoglobin) dan gangguan elektrolit yang sering terjadi pada anak dengan gizi buruk.
Foto rontgen dada dan tes Mantoux, untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis yang sering menimbulkan gizi buruk.
BACA JUGA:Edukasi Masyarakat Kenali TBC dan Bahayanya, RS Siloam Silampari Gelar Seminar Kesehatan
Anak dengan gizi buruk perlu menjalani rawat inap di rumah sakit agar dokter dapat menstabilkan kondisi dan tanda-tanda vital anak.
Yang tidak kalah penting, gizi buruk pada anak juga biasanya disertai dengan komplikasi Gizi Buruk. Ketika gizi buruk yang tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan komplikasi dehidrasi berat, hipotermia, anemia, gangguan tumbuh kembang
serta gangguan otak. Terserang penyakit infeksi berat hingga yang terburuk adala menyebabkan kematian
Untuk itu gizi buruk bisa dicegah, dengan memberikan makanan bergizi lengkap dan seimbang sesuai kebutuhan anak. Menerapkan pola asuh yang baik.Memberikan ASI eksklusif hingga usia anak 6 bulan, dilanjutkan dengan memberikan MPASI yang bergizi lengkap dan seimbang. Mengukur tinggi dan berat badan anak secara berkala. Membawa anak untuk segera berobat bila terkena penyakit infeksi. (*)