Saat Danau Kelimutu Berubah Warna, Masyarakat Percaya Mereka Harus Melakukan Persembahan pada Arwah

Reporter: HIKMAH |

Editor: SULIS |

Selasa , 09 Apr 2024 - 20:11

Danau Kelimutu tiga warna memiliki arti masing-masing yang dipercayai masyarakat setempat.-Foto : Dokumen -Wonderful Indonesia

saat danau kelimutu berubah warna, masyarakat percaya mereka harus melakukan persembahan pada arwah                            lubuklinggau, koranlinggaupos.id - indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar. indonesia terdiri dari gugusan pulau yang berisi berbagai macam tempat indah yang tiada tara. gunung, bukit, pantai, sungai dan laut terhampar luas dan indah atas karunia yang maha pencipta.
salah satu gunung berapi yang masih aktif di indonesia terletak di pulau flores, nusa tenggara timur. gunung kelimutu merupakan gunung berapi yang terletak di pulau flores, provinsi nusa tenggara timur tepatnya di desa pemo, kecamatan kelimutu, kabupaten ende. 
kelimutu yang memiliki ketinggian 1.639 meter dan 3 buah danaunya yang indah akan membuat siapa pun yang melihatnya terpesona. letaknya tepatnya pada 8 derajat 77 lintang selatan dan 121 derajat 82 bujur timur.
dikutip koranlinggaupos.id dari gotravela indonesia, gunung kelimutu tercatat meletus pertama kali pada tahun 1830 saat mengeluarkan lahar hitam dan letusan dahsyat.
baca juga:4 keunikan objek wisata alam kali biru raja ampat
tercatat pula pada tahun 1860 hingga 1870 terjadi letusan kedua disertai aliran lahar panas dan terakhir kali gunung ini mengalami aktivitas intensitas tinggi adalah pada tahun 1968.
gunung ini kini mendapat perhatian yang cukup baik dari wisatawan dan pemerintah. memiliki hutan tipe "hutan ericaceous" yang luas dan pemandangan hijau di ketinggian lebih dari 1500 meter. 
sejarah gunung kelimutu sendiri cukup unik. sebelum ditemukannya danau 3 warna di puncaknya, kawasan ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga belanda bernama lio van such telen.
warga negara belanda ini menemukan gunung ini pada tahun 1915.
baca juga:eksotisnya dewi tari, sampai dianugerahi desa wisata 
ia terkagum-kagum dengan keindahan gunung kelimutu, sehingga saat itu wisatawan dari luar negeri mulai berdatangan.
mereka datang ke sini untuk menikmati keindahan danau kelimutu yang dulunya diketahui angker oleh masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tersebut.
wisatawan asing belum mengenal kata angker, padahal mereka sangat takjub dengan keindahan gunung kelimutu dan ingin meneliti lebih jauh keindahan danau yang ada di dalamnya.
kawasan gunung kelimutu akhirnya menjadi kawasan pelestarian alam nasional kelimutu.
baca juga:inclinator di kawasan objek wisata bukit sulap belum beroperasi
tempat ini ditetapkan sebagai tempat pelestarian alam sejak tahun 1992, tepatnya pada tanggal 26 februari.
dimana danau kelimutu atau tiwu terbagi menjadi tiga bagian sesuai dengan warna air yang terkandung di dalamnya yang dikenal dengan sebutan danau tiga warna karena memiliki tiga warna berbeda yaitu merah, biru, dan putih.
meski begitu, warna-warna tersebut selalu berubah seiring berjalannya waktu.
luas ketiga danau kelimutu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume udara 1,292 juta meter kubik.
baca juga:4 fakta unik dibalik objek wisata telaga warna dieng, ada kolam pemandian untuk pengobatan 
batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah tergelincir. tembok ini sangat curam dengan sudut kemiringan 70 derajat. ketinggian dinding danau berkisar antara 50 hingga 150 meter.
keindahan danau kelimutu ende yang mempesona dan hal-hal unik dan menarik lainnya di sekitar gunung kelimutu.
kelimutu merupakan gabungan dari kata “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. menurut kepercayaan masyarakat setempat, warna-warna yang ada di danau kelimutu mempunyai arti tersendiri dan mempunyai kekuatan alam yang sangat dahsyat.
danau biru atau “tiwu nuwa muri koo fai” merupakan tempat berkumpulnya arwah para pemuda yang telah meninggal.
baca juga:warga berharap fasilitas wisata alam curug panjang diperbaiki lagi
telaga merah atau "tiwu ata polo" merupakan tempat berkumpulnya arwah orang yang sudah meninggal dan selama masih hidup selalu melakukan kejahatan atau sihir.
sedangkan danau putih atau “tiwu ata mbupu” merupakan tempat berkumpulnya arwah orang tua yang telah meninggal.
sebagian penduduk sekitar danau kelimutu percaya bahwa ketika danau berubah warna, mereka harus melakukan persembahan kepada arwah orang yang sudah meninggal.(*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, RABU, 10 APRIL 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan