Ternyata ini yang Bikin Orang Tua Memilih Anaknya Sekolah di Pesantren Modern Al-Ikhlas Lubuklinggau
Suasana belajar siswa kelas XI IS SMA Al Ikhlas Lubuklinggau usai libur lebaran.-Foto : Hikmah-Linggau Pos
KORANLINGGAUPOS.ID - Di pesantren, para santri akan diajarkan bagaimana menjalani hari-harinya secara maksimal dan penuh manfaat, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali.
Lingkungan pesantren sangat mendukung untuk pembelajaran karena kegiatan pesantren telah diatur sedemikian rupa dengan pembelajaran berjalan 24 jam secara terpadu, sehingga memungkinkan para santri memaksimalkan waktu belajarnya.
Di pesantren kita tidak hanya belajar tentang agama Islam tetapi juga ilmu pengetahuan dan ilmu lainnya. Oleh karena itu, akan lebih kaffah (sempurna) ketika memilih belajar di pesantren.
Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat saat ini cukup mengingatkan menjaga moral generasi bangsa, sehingga pesantren bisa menjadi alternatif yang paling tepat. Anak-anak akan lebih terlindungi dari pergaulan bebas sekaligus memperkuat landasan dan akhlak keislaman mereka.
BACA JUGA:Ekskul Pramuka SDIT Al-Ikhlas Lubuklinggau jadi Unggulan
Salah satunya Pondok Pesantren Modern (PPM) Al Ikhlas yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur 1, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
Selain, memfokuskan pendidikan akademik dan keagamaan, juga memberikan perhatian besar terhadap pengembangan bakat dan minat santri melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti seni, olahraga dan keterampilan praktik.
Dimana Ponpes ini tidak hanya fokus pada bidang akademik saja, namun juga pada pembinaan karakter dan penyiapan santri menjadi warga negara yang berkontribusi di masyarakat luas.
Saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Kepala SMA PPM Al Ikhlas Drs Zaitar Rosyidi menyampaikan, selain aktif pada kegiatan keagamaan santri SMA Al Ikhlas juga aktif mengikuti event-event yang diselenggarkan tingkat kota maupun nasional.
BACA JUGA:SMP Al Ikhlas Lubuklinggau Pertahankan Akreditasi A
Adapun kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Al Ikhlas yaitu memadukan kurikulum nasional, Kemenag, dengan kurikulum pondok.
"Kurikulum nasional tentu kita terapkan seratus persen, Kurikulum Kemenag, dan Pondok," kata Ustadz Zaitar yang telah memimpin SMA Al Ikhlas sejak tahun 2018.
Ustadz Zaitar mengungkapkan, sebanyak seratus orang santri aktif ikut kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) antara lain, marching band, tapak suci, hadroh, pramuka, voli, bulu tangkis, muhadharah, puisi, rabana, tari, paskib dan LKS, tahfidz, dan lainnya.
"Alhamdulillah tiap tahun pramuka aktif ikut lomba dan juga tapak suci. Jadi, setiap ada event santri-santri kita selalu ikut," ucapnya.