Serangan Hama Wereng Batang Coklat Relatif Aman, Hama Tikus Kini Mengintai

Hamparan sawah di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.-Foto : MUSLIMIN/Linggau Pos-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Penyuluh Pertanian wilayah Desa Sidoharjo Kecamatan Tugumulyo Kabupetan Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan(SUMSEL), terus memantau perkembangan padi sawah di wilayah kerjanya.

Hal tersebut harus dilakukan karena pada musim tanam padi yang lalu daerah ini juga terdampak serangan hama seperti hama wereng batang coklat (WBC)  dan serangan hama tikus. Melihat kejadian tersebut maka penyuluh pertanian dan petani harus terus berkordinasi tentang  kondisi padi mereka.

Saat di wawancarai KORANLINGGAUPOS.ID Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tugumulyo Sumarno S.P, melalui Penyuluh Desa Sidoharjo Kecamatan Tugumulyo  Sudarmoko S.P menjelaskan saat ini petani padi  sedang melaksanakan pemupukan susulan yang kedua karena usia padi saat ini sekitar 1 bulan.

"Setelah ini kami informasikan kepada petani padi sawah untuk waspada terhadap serangan hama  karena rawan akan penyakit dan hama, untuk langka yang diambil itu paling tidak kita akan melakukan pengendalian terhadap terhadap hama," katanya. 

BACA JUGA:Meriahkan HBP Ke-60 Kemenkumham, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Gelar Pekan Olahraga Pemasyarakatan

Khususnya saat ini itu hama tikus yang perlu diwaspadai. Kalau hama Wereng itu saat ini sudah berkurang, untuk langka pembasmian hama tikus yang paling efektif  itu dengan cara pengemposan itu dengan menggunakan belerang. 

Jadi kita mencari lubang yang di anggap sarang tikus lalu kita letakkan belerang  tepat di depan lubang tersebut kita gunakan gas portable untuk di lakukan pengasapan di lubang sarang tikus.

"Itu lebih efektif dari pada gropyokan. Jadi kita ajak petani padi sawah untuk melakukan pengasapan dengan menggunakan belerang," ucapnya.

Untuk hama wereng itu saat ini sudah bisa di kendalikan berkat kerjasama antara petani, penyuluhan dan BPP Kecamatan Tugumulyo mengadakan kerdal terus. Alhamdullilah petani pada musim tanam yang lalu itu masih bisa panen walaupun  hasilnya berkurang dari pada musim panen sebelumnya.

BACA JUGA:Danau Rayo, Destinasi Wisata Kabupaten Muratara yang Wajib Kamu Kunjungi

Ia menyarankan kepada petani padi sawah yang belum melakukan penanaman sebaiknya menggunakan bibit  padi yang  tahan terhadap serangan hama. Seperti kalau yang tahan terhadap serangan hama wereng itu padi Jenis serang bioni 63 terus inpari 32.

Namun saat ini kebanyakan petani itu sudah mengetahui yang mana bibit padi yang tahan terhadap serangan hama. "Kami juga menyarankan jika petani sudah menanam padi sebayak 2 musim tanam  itu sangat disarankan untuk mengubah bibit benihnya," ucapnya.

Untuk saat ini dibalai benih itu sudah banyak menyediakan bibit benih padi yang tahan terhadap hama dan penyakit padi seperti Bioni 63, inpari 32, caherang biasa, Mekongga.

Salah satu cara untuk mencegah serangan hama tersebut adalah dengan cara Tanam serentak serta memilih bibit padi yang  tahan akan serangan hama serta penyakit. Hal ini juga terus disosialisasikan kepada petani.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan