Deretan Warung Makanan Milik Warga di Desa D Tegal Rejo Jadi Alternatif Wisata Kuliner

Salah satu lapak milik warga Desa D Tegal Rejo Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas yang berjualan di sisi jalan lintas Tugumulyo.-Foto : MUSLIMIN/Linggau Pos-

MUSIRAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas yang di kenal dengan hasil pertaniannya, saat ini juga di kenal dengan tempat wisata dan kulinernya. 

Bahkan saat ini masyarakat  Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas,  sudah mulai banyak membuka usaha kuliner dengan konsep tempat makan dengan wisata alam.

Bahkan jika berkunjung ke Kecamatan Tugumulyo kita akan disuguhkan dengan deretan warung makanan milik warga yang berjualan makanan dan minuman yang memanfaatkan bahu Jalan Lintas Tugumulyo. 

Deretan pedagang kuliner menyuguhkan pemadnangan sawah paling banyak di Desa D Tegal Rejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL).

BACA JUGA:DPD LDII Mura Fokus Laksanakan 8 Program Kerja Prioritas Dan Bentuk SDM Berkarakter

Tak hanya di Desa D Tegal rejo Kecamatan Tugumulyo,  saja yang berjualan makanan dan minuman yang memanfaatkan bahu jalan tetapi saat ini sudah banyak juga yang berjualan di Desa Mataram.

Juli salah seorang pedagang makanan dan winuman yang berhasil diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID, menjelaskan mereka berjual di sisi Jalan Lintas Tugumulyo sudah sekitar 2 tahun lamanya. Mereka memanfaatkan keindahan alam yang sangat indah ini untuk berjualan makanan dan minuman dengan harga yang sangat terjangkau.

Bahkan tak tanggung-tanggung omset yang mereka peroleh pun cukup lumayan besar, apalagi di akhir pekan dan libur hari raya. Omset mereka pun sampai ratusan ribu perharinya. 

Dengan menjual berbagai menu  seperti masakan remis, rujak dan lotek serta beraneka macam olahan mie, di tambah dengan berbagai macam minuman, tentunya dengan harga yang sangat rama dengan isi kantong.

BACA JUGA:Waspada Cuaca Buruk dan Musim Penghujan, Begini Langkah Pengamanan Kelistrikan dari PLN

Selain itu Juli juga menambahkan jika sehari itu kalau di hari biasa bisa menjual minuman kelapa muda sebayak 40 sampai 50 buah, sedangkan jika di hari Sabtu dan minggu itu bisa mencapai 100 buah kelapa muda terjual. 

Belum lagi yang pesan makanan seperti remis dan rujak serta aneka olahan mie dan loktek. Jadi lumayanlah makanya bisa bertahan sampai saat ini.

"Kami kalau lagi rame itu seperti hari minggu dan libur hari raya kemaren itu ada yang bantu karena kalau saya dan istri itu pasti kewalahan, karena konsumen itukan mau cepat semua. Jadi dari pada mereka lari ketempat lain kami ajak orang lain untuk kerja di sini," jelasnya.

warung di bahu jalan tersebut buka dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Rata-rata pengunjung yang datang itu sekitar pukul 16.00 WIB sampai menjelang Magrib.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan