Tanaman Cabai Diserang Hama Trips Manfaatkan Musuh Alami untuk Kendalikan
Monitoring OPT Cabai di Desa Suka Mulya Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan-Foto : Dokumentasi PPEP POPT Kecamatan Sumber Harta Alfiana-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID- Tanaman Cabai di Desa Suka Mulya Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan(Sumsel) terindikasi adanya hama Trips (parvispinus karny).
Hal tersebut diketahui setelah dilakukan monitoring Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada Tanaman Cabai oleh PPEP POPT Kecamatan Sumber Harta Alfiana.
Dirinya juga menjelaskan jika hama Trips merupakan hama yang sering ada pada pertanaman holtikultura salah satunya tanaman cabai.
Trips menyerang tanaman cabai dengan cara menghisab cairan permukaan bawah daun, terutama pada daun-daun muda.
BACA JUGA:WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Dapat Hadiah Lomba salam Rangka HBP ke-60
Selain itu serangan ditandai dengan adanya bercak keperak-perakkan, sedangkan daun yang terserang itu akan berubah warna menjadi coklat tembaga, mengeriting, atau keriput dan akhirnya mati.
Pada serangan berat menyebabkan daun, tunas atau pucuk menggulung ke dalam dan muncul benjolan seperti tumor.
"Pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil bahkan pucuk tanaman menjadi mati," ungkapnya Kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 16 Mei 2024.
Hama ini merupakan vector penyakit virus mosaic dan virus keriting , pada musim kemarau perkembangan hama sangat cepat sehingga populasi lebih tinggi.
BACA JUGA:Dari Januari Hingga Mei 2024 UPT PPA Musi Rawas Mencatat Ada 18 Kasus Kekerasan
Sedangkan pada musim penghujan populasinya akan berkurang karena banyak trips yang mati akibat tercuci oleh air hujan.
Hama ini juga mempunyai sifat, polifag dengan tanaman inang utama cabai, selain itu bawang merah, bawang daun, jenis bawang lainnya serta tomat.
Sedangkan tanaman inang lainnya tembakau, kopi, ubi jalar, waluh, bayam, kentang, kapas, tanaman dari family Crusiferae atau jenis kacang-kacangan.
Untuk mengendalikan hama Trips itu bisa dilakukan pengendalian dengan cara menggunakan pestisida nabati dari ekstrak daun sirsak dan bawang putih serta bisa juga menggunakan sereh.