Screening Sejak Awal Pendengaran Bayi Melalui Tes OAE, Ini Manfaatnya
Tes OAE sendiri yakni pemeriksaan sampai rumah siput, skrining sejak lahir sampai usia satu bulan dilanjutkan 1-3 tahun.-Foto : Tangkapan Layar @Orami-
KORANLINGGAUPOS.ID- Pernah dengar OAE Test. Asal kalian tahu, Otoacoustic Emission atau OAE tes adalah tes pendengaran pemeriksaan fungsi pendengaran pada bayi yang baru lahir.
Tes ini dijelaskan dalam laman resmi RS AR Bunda Kota Lubuk Linggau, dilakukan untuk memastikan atau sebagai skrining awal adanya gangguan pendengaran atau tidak pada bayi kita yang baru lahir.
Melalui OAE Test kita bisa mendeteksi dini kemungkinan ada atau tidaknya gangguan pendengaran atau ketulian pada bayi, serta bisa bermanfaat penunjang sebagai bahan diagnosis dalam pemeriksaan lanjutan.
Untuk itu penting bagi ayah bunda melakukan OAE test pada bayi kalian yang baru lahir. Layanan tes ini bisa did apat di RS AR Bunda Kota Lubuk Linggau, bahkan gratis untuk bayi yang lahir di RS AR Bunda Kota Lubuk Linggau.
BACA JUGA:Ajak Anak Olahraga Renang Sejak Dini Banyak Manfaatnya Loh
BACA JUGA: Punya Hemofilia, Yuk Deteksi Sejak Dini
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui laman resminya juga menjelaskan mengenai gejala dan tanda gangguan pendengaran. Untuk bayi gejalanya tidak ada respon terhadap suara berisik, panggilan, ada risiko ibu hamil (TORCH), kelainan anatomi telinga, risiko bayi lahir BBLR, hipoksia, hyperbilirubinemia, down syndrom, kejang demam, dan lain-lain.
Sementara pada anak belum bisa bicara saat teman-temannya berbicara, asyik dengan mainan sendiri.
Ada beberapa penyebab gangguan pendengaran. Mulai dari paparan suara keras dalam waktu lama sampai adanya masalah pada sistem saraf pendengaran seperti gangguan penghantaran yakni gangguan tuba, infeksi telinga tengah, robeknya gendang telinga, sumbatan telinga, gangguan tulang pendengaran. Gangguan syaraf seperti penyakit DM, kemoterapi, penuaan, cedera kepala, paparan suara keras, obat tertentu. Atau bisa juga dari gangguan campuran keduanya.
Tes OAE sendiri yakni pemeriksaan sampai rumah siput, skrining sejak lahir sampai usia satu bulan dilanjutkan 1-3 tahun.
BACA JUGA:Stroke Bisa Dicegah Sejak Dini
BACA JUGA:Perempuan Wajib Deteksi Sejak Dini Kanker Serviks
Untuk pengobatan gangguan pendengaran yang bisa dilakukan yakni dengan rutin membersihkan kotoran telinga. Melakukan tindakan operasi. Mengganti atau menyesuaikan dosis obat. Mengatasi penyakit penyebab gangguan pendengaran.
Menggunakan alat bantu dengar, umur 6 bulan bila skrining ada kelainan, anak, dan dewasa. Memasang implan koklea atau alat yang ditanam ke rumah siput.