Harga Anjlok, Begini Nasib Petani Cabai di Lubuk Linggau
Anjloknya harga cabai petani rugi karena biaya produksi cukup besar Rp 1.040.00 per hektar-Foto : Dok. BPP Rahma Kota Lubuk Linggau-
KORANLINGGAUPOS.ID-Beberapa pekan terakhir harga cabai di Kota Lubuk Linggau anjlok sehingga petani cabai saat ini sedang membaca perkembangan harga pasar.
Untuk itu saat ini petani cabai yang baru panen cabai beralih tanam komoditi lain dulu seperti terong, kangkung bayam dan sebagainya.
Hal tersebut kata Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Rahma, Eni Rosmalia kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Menurutnya, dengan harga jual cabai petani kepada pengepul dibawah Rp 20 ribu per Kg petani cabai rugi karena biaya produksi cabai cukup besar.
BACA JUGA:Update Harga Cabai di Lubuk Linggau Turun Rp 40 Ribu Perkilogram, Harga Bawang Merah Naik
"Kalau harga cabai dibeli pengepul dari petani pecah dari Rp 20 ribu mereka (petani) tidak dapat hasil. Minimal Rp 20.000 per Kg petani bisa balik modal, tapi kalau pecah dari Rp 20.000 hancur lebur mereka (baca rugi)," jelasnya.
Ia menyebut biaya produksi cabai dari pengolahan lahan hingga panen Rp 8.000 per batang.
"Biaya produksi cabai dari dari pengolahan lahan hingga panen satu batang cabai membutuhkan biaya Rp 8.000," sebutnya.
Ditambahkannya, satu hektar lahan sebanyak 130 batang cabai. Jadi biaya produksi per hektar Rp 1.040.00. Eni Rosmalia mengukapkan cabai Kota Lubuk Linggau sangat digemari pasar karena kandungan airnya rendah dibandingkan cabai dari daerah lain seperti dari daerah Curup.
BACA JUGA:Dampak Musim Kemarau Harga Cabai Merah di Lubuk Linggau Naik Lagi
BACA JUGA:Ada 6 Poktan Budidaya Tanaman Cabai di Kecamatan STL Ulu Terawas
Dengan kandungan air rendah tidak gampang busuk. Pedagang di Pasar Inpres, Pasar Bukit Sulap senang sekali beli cabai Lubuk Linggau karena tahan lama tidak gampang busuk.
Sehingga ketika cabai tidak habis terjual bisa dijual lagi karena tidak cepat rusak.