Lurah Simpang Periuk Dinobatkan Sebagai Perempuan Pemimpin Kelurahan Inspiratif
Lurah Simpang Periuk Pramalia Wisudha, SP MM foto bersama Pj Ketua PKK Kota Lubuklinggau Hj Henita Andriani Trisko usai mendapat Penghargaan Perempuan Pemimpin Desa/Kelurahan Inspiratif Kabupaten/Kota se- Provinsi Sumsel tahun 2023 di Hotel Aryaduta Palem-Foto : Dokumen -Lurah Simpang Periuk
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Lurah Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan 2, Kota Lubuklinggau Pramalia Wisudha, SP, MM terima penghargaan.
Lurah Simpang Periuk dinobatkan sebagai ‘Perempuan Pemimpin Desa/Kelurahan Inspiratif Kabupaten/Kota se- Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Tahun 2023’.
Penghargaan membanggakan itu diserahkan langsung oleh PJ Ketua PKK Provinsi Sumsel Tyas A Fatoni, S Sos. Msi pada Puncak Peringatan Hari Ibu ke– 95 Provinsi Sumsel Tahun 2023 di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Kamis 14 Desember 2023.
“Penghargaan ini merupakan pengakuan atas perempuan berdaya, perempuan peduli, untuk generasi cerdas bebas stunting,” jelas Lurah Simpang Periuk Pramalia Wisudha saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 21 Desember 2023.
BACA JUGA:Alpokat Mentega Khas Lubuklinggau Tembus Harga Rp 70 Ribu Per Kg
Diraihnya penghargaan ini, karena di Kelurahan Simpang Periuk ada program prinsip keberlanjutan adalah salah satu kunci dalam Pembentukan Kelurahan Ramah Perempuan Peduli Anak (KRPPA).
Tujuan dari Pembentukan Kelurahan Ramah Perempuan Peduli Anak ini yaitu terwujudnya komitmen Lurah dalam menjamin rasa aman dan nyaman khususnya bagi perempuan dan anak, menjamin pemenuhan hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, termasuk penyediaan sarana dan prasarana publik yang ramah perempuan dan anak.
“Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan Kelurahan Ramah Perempuan Peduli Anak tersebut, saya berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut secara konsisten dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menyatakan, turunnya angka stunting di Sumsel hingga 6,2 persen atau dari 24,8 persen menjadi 18,6 persen, salah satunya karena peran penting perempuan.
BACA JUGA:Strategi Bisnis Buka Warung Dini Hari, Raup Ratusan Ribu
Data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menyebut, menurunnya prevalensi stunting di Sumsel menjadi 18,6 persen, membuat lebih rendah dari prevalensi nasional sebesar 21,6 persen.
“Sumsel masuk dalam tiga besar daerah yang berhasil menurunkan angka stunting dengan sangat signifikan. Sumsel mampu menurunkan angka stunting 6,2 persen melebihi capaian Nasional di tahun 2022,” ujar dia.
Fatoni mengatakan, bahwa Pemprov Sumsel juga telah melakukan anak-anak stunting menjadi anak-anak asuh, baik pejabat di Pemprov Sumsel, Pemerintah Kabupaten atau Kota, maupun BUMD, BUMN dan individu – individu. “Permasalahan stunting ini diharapkan bisa segera dituntaskan, begitu juga penanganan kemiskinan ekstrem.
“Peran seorang ibu juga sangat penting, dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem yang menjadi program pemerintah,” jelas dia.