Jelang Pemilu, ini Pesan Penting dari Pj Gubernur Sumsel dan Pangdam II Sriwijaya untuk TNI, Polri, dan Kades

LUBULINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 Pj Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni memberikan himbauan penting.

Agus Fatoni meminta kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI, Sipil, Polri termasuk Kepala Desa (Kades) harus netral.

Namun demikian, kata Agus Fatoni, untuk ASN walaupun netral tapi punya hak pilih.

Netral dalam arti tidak memihak atau menunjukan dukungan kepada salah satu calon baik pasangan calon (Paslon) Presiden maupun calon legislatif. 

BACA JUGA:Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Siapkan Petugas KPPS Pemilu 2024

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menjelaskan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil juga sudah menyampaikan kepada jajarannya untuk netral dalam pemilu. 

“Tadi juga disampaikan pak Pangdam II Sriwijaya anggota TNI netral. Seluruh aparatur pemerintah harus netral. Netralitas perlu dijaga untuk aparat Pemerintah baik TNI, sipil maupun Polri termasuk Kepala Desa. Semua harus netral tetapi untuk ASN ada hak pilih. Silakan tentukan pilihan di dalam bilik suara,” tegasnya saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID setelah melaksanakan operasi pasar murah di Pasar Bukit Sulap (PBS) Kota Lubuklinggau, Minggu 24 Desember 2023. 

Sebelumnya dalam arahannya Pj Gubenur Sumsel juga sempat mengingatkan ASN dan juga kepada semua lapisan masyarakat bahwa pada bulan Februari 2024 akan dilaksanakan pemilu serentak yaitu Pilpres dan Pemilihan Anggota Legislatif. Kemudian pada bulan September 2024 ada Pilkada. 

“Sekarang sudah masuki tahapan Pilpres dan juga Pileg. Berikutnya lagi nanti ada Pilkada. Mari kita jaga iklim kondusif, tidak perpolemik, tidak usah bermusuhan. Ini pesta demokrasi. Pesta demokrasi harus kita lakukan dengan senang hati,” papar Agus Fatoni. 

BACA JUGA:Antisipasi Gangguan Keamanan Jelang Pemilu, Ini yang Dilakukan Polres Mura

Pj Gubermur meminta kepada masyarakat yang punya hak pilih silakan gunakan hak pilih sesuai dengan pilihan masing-masing. 

“Jangan lupa gunakan hak pilih. Jangan sampai masyarakat tidak menggunakan hak pilih,” himbaunya.

Menurut Pj Gubernur Sumsel dalam satu keluarga beda-beda pilihan silakan, jangan ribut-ribut. 

“Boleh saja dalam satu keluarga beda pilihan. Kalau pasangan suami istri misalnya pilihannya beda biarlah jangan bertengkar, ini bahaya. Jangan belago. Jangan sampai beda pilihan ribut. Beda pilihan itu biasa tidak perlu ribu-ribut. Silakan pencoblosan dilakukan di bilik suara. Setelah itu biasa saja. Silakan gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya, jaga iklim situasi yang aman, yang nyaman, yang aman dan hindari konflik,” pintanya.