Banyak Bumil Malas Datang ke Posyandu

SERIUS : Perserta rapat evaluasi evaluasi Capaian Program Bangga Kencana, Percepatan Penurunan Stunting dan Peningkatan Kapasitas TPPS dan Satgas TPPS di Kabupaten Mura, serius menyimak paparan hasil evaliasi di aula Kantor Dinas Pengendalian Pendidikan d-Foto Muhammad Yasin/Linggau Pos -

LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO  - Ternyata masih banyak ibu hmail (Bumil) dan orangtua yang punya anak Balita malas datang ke Posyandu. Hal itu terungkap dalam rapat evaluasi Capaian Program Bangga Kencana, Percepatan Penurunan Stunting dan Peningkatan Kapasitas TPPS dan Satgas TPPS di Kabupaten Musi Rawas (Mura). 

Rapat berlangsung  di aula Kantor Dinas Pengendalian Pendidikan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Mura, Kamis 26 Oktober 2023. 

Satgas Stunting dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Arwin Arahim S.Kom mengungkapkan masih banyak ibu hamil maupun yang punya anak Balita malas ke Posyandu, padahal periksa ke Posyandu sangat penting untuk memantau perkembangan janin dan Balita.   

Menurtunya kondisi tersebut diketahui berdarkan hasil wawancara mereka kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas di kabupaten/kota di Sumsel. Dari hasil wawancara kepada TPK didapati 16 permasalahan dan kendala yang dialami TPK. 

 

BACA JUGA:Derby Manchester MU vs City: EPL, Tayang TV Apa? Sama-sama ON FIRE

 

“Adapun permasalahan selain masih banyak orang tua dan balita yang tidak datang ke posyandu., kesadaran masyarakat kurang untuk mengantisipasi resiko stunting, pemahaman orang tua kurang tentang dampak stunting. Masyarakat yang tidak mau didata dan tidak mau memberi data,” katanya.

Selain itu, pendataan yang dilakukan petugas TPK sering disalahartikan akan mendapat bantuan sosial ketika kunjungan TPK. Ibu paska bersalin tidak mau KB jangka Panjang, alasan tidak cocok. Catin banyak yang tidak melapor terutama di bawah umur, tidak terdaftar. Lokasi yang jauh/sulit terjangkau, Akses jalan yang kurang baik/buruk PUS (pasangan usia subur) yang didampingi belum mempunyai kertu BPJS.

Persoaln lainnya, warga yang tidak mau dikunjungi, kurangnya dukungan keluarga, waktu penginputan eisimal tidak bisa langsung tersimpan, kendala menghadapi Ibu hamil sering tidak mau rutin periksa, alasan sehat saja, sinyal dan akses Internet yang belum memadai dan akomodasi untuk petugas TPK masih minim.

 

BACA JUGA:65 Sanggahan Diterima, 29 Ditolak

 

Menanggapi persoalan tersebut Kepala Dinkes Kabupaten Mura, drg Maya Kesuma Surya Putri  mengatakan bahwa Posyadu merupakan kegiatan desa kadernya dibina oleh Dinkes melalui Puskesma dan DPPKB. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan