Sisi Lain Candi Bumi Ayu, Ada Wanita Memegang Ular
Candi 2 dari delapan candi di kompleks percandian Bumi Ayu, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).-Foto : Instagram.COM-@bejirihkudai
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Kawasan Candi Bumi Ayu Sumatera Selatan merupakan pusat fisik dan spiritual kerajaan Sriwijaya. Hal ini terlihat dari nama kompleks candi yang juga merupakan nama negara.
Selain itu, ada beberapa situs sejarah di Sumatera Selatan. Hanya ada satu Candi Hindu yang terletak di Sumatera, letaknya di pesisir Sungai Lematang, persis di hilir Desa Siku.
Namun, Candi Bumi Ayu berukuran lebih kecil dari Candi Borobudur yang terletak di Jawa Tengah.
Kompleks pemandian Bumi Ayu terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan. Di dalamnya terdapat sembilan pura, salah satunya bernama Desa Bumi Ayu. Nama tersebut berasal dari desa yang terletak di dekat kompleks tersebut, yang disebut juga Bumiayu.
BACA JUGA:5 Manfaat Air Hangat Untuk Kesehatan Jantung, Masih Banyak yang Belum Tahu
Keindahan Candi Bumi Ayu di Sumatera Selatan.-Foto: Instagram.COM -@Indonesiatraveler
Pada tahun 1864, EP Tombrink menemukan sebuah kuil yang terkubur di bawah tanah dan rusak. Candi Bumi Ayu kini menjadi candi Hindu terbesar di luar Pulau Jawa yang dibangun pada tahun 819 Saka atau 897 Masehi. Candi ini terletak di pesisir sungai Lematang, Muara Enim.
Sebagian masyarakat setempat meyakini bahwa Pura Bumi Ayu ini dulunya merupakan bekas istana kerajaan Gedebong Undang.
Sebanyak 11 candi yang tergabung dalam kompleks Pura Bumi Ayu Muara Enim berada di lahan seluas 76 hektare. Kuil-kuil ini berisi sisa-sisa agama Hindu mereka juga pengikut tradisi Siwa. Seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah, candi-candi tersebut berada di Jawa Timur.
Pemerintah daerah menambahkan dua bangunan candi baru ke daftar mereka yang sudah ada candi 3 dan candi 8. Mereka juga membangun Gedung Museum Lapangan dan jalan beraspal.
BACA JUGA:Kesehatan Jantung Itu Sangat Penting, 7 Daftar Khasiat Daun Bayam untuk Jantung
Sebelumnya, pemerintah telah menyelesaikan akuisisi dan pembangunan kembali empat candi yang ada antara lain, candi 1, candi 2, candi 3 dan candi 4.
Banyak orang menyebut pekarangan Pura Bumi Ayu sebagai pura. Hal ini karena makna religius simbol Hindu Siwa Mahaguru, Narawahana, Agastya dan Nandi terletak di sekitar kompleks. Orang juga sering menyebut lingkungan sekitar sebagai candi.
Kompleks Pura Bumi Ayu berisi representasi kereta yang ditarik oleh dua singa di tangga. Sebuah paviliun, atau ratna, terlihat di depan tangga. Selain itu, lambang agama Hindu dapat dilihat pada komponen atap yang diberi nama ‘ratna.’
Pura Bumi Ayu terletak sekitar 85 kilometer dari Kota Muara Enim, dan dapat ditempuh dengan mobil sekitar dua jam. Namun, pemudik yang datang dari Palembang harus menempuh jarak minimal 300 kilometer.