Soal Penyetopan Operasional RSUD Dr Sobirin, Dewan : Keputusan Bupati Salah

H Alamsah A Manan | Ketua Bapemperda Kabupaten Mura-FOTO : DOKUMEN LINGGAU POS-

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Kabupaten Musi Rawas (Mura), H Alamsah A Manan mengaku DPRD Kabupaten Mura tidak pernah dilibatkan terkait penghentian operasional Rumah Sakit (RS) Dr Sobirin per tanggal 30 November 2023. 

Bupati sudah membuat SK tentang penghentian operasional Rumah Sakit (RS) Dr Sobirin per tanggal 30 November 2023. 

Ketua  Bapemperda  Kabupaten   Mura - H Alamsah A Manan

“Saya sudah mengingatkan bupati dalam rapat paripurna, jangan memindahkan RSUD dr Sobirin ke Muara Beliti kalau RS Pangeran Muhamad Amin belum siap.”

“Dengan surat sakti Bupati ini kan menghentikan pelayanan di RS Sobirin karana akan dipindahkan ke RS Pangeran Muhamad Amin,” jelas H Alamsah A Manan kepada Linggau Pos, Selasa 31 Oktober 2023.

Sementara itu, RS Pangeran Muhamad Amin belum ada izin operasional. 

BACA JUGA:Bangga Pelajar MAN 1 Lubuklinggau Berprestasi Kancah Internasional

BACA JUGA:RSUD DR Sobirin Setop Layani Pasien, SK Bupati Bikin Honorer Resah. Ini Jawaban Pemkab Musi Rawas

“Sehingga dengan belum adanya izin artinya RS Pangeran Muhamamd Amin ini tidak bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jadi bagaimana ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tambahnya. 

Untuk itu Alamsah meminta kepada Bupati untuk mencabut keputusan penghentian operasional RS dr Sobirin.

“Banyak faktor yang harus dipertimbangkan memindahkan Rumah Sakit dr Sobirin ke RS Pangeran Muhamad Amin pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Musi Rawas dan sekitarnya terhenti. Padahal bayak pelayan medis yang harus dilakukan rutin oleh masyarakat seperti pelayanan cuci darah. Mereka yang rutin cuci darah tidak bisa ditunda,” jelasnya. 

“Rumah Sakit Pangeran Muhamad Amin belum siap, baik dalam hal peralatan medis, Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) belum ada. Dan yang lebih penting lagi RS Pangeran Muhamad Amin belum ada izin dan kita belum tahu kapan izinnya keluar, apakah satu tahun atau dua tahun belum tahu. Artinya pelayanan kesehatan terhenti. Ada MoU dengan BPJS Kesehatan terhenti,” paparnya. 

BACA JUGA:Geram dengan Ulah Oknum LSM, Pengurus PGRI Lubuklinggau Lapor ke Polisi

BACA JUGA:Pemkab Harap Kontribusi Nyata Perusahaan untuk Daerah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan