Kendalikan Hipertensi dengan PATUH
Stres picu hipertensi. Kendalikan dengan rutinlah mengecek tekanan darah.-Foto : Dokumen -RS Puri Nirmala
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih tinggi atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik mencapai sama dengan atau 90 mmHg.
Penyakit tekanan darah tinggi ini bisa muncul akibat faktor risiko yang tak bisa dimodifikasi seperti jenis kelamin, umur dan riwayat keluarga (genetik).
Selain itu, ada pula faktor risiko penyebab hipertensi yang bisa dimodifikasi seperti kurangnya aktivitas fisik, dislipidemia, mengkonsumsi garam berlebih, kebiasaan merokok, kegemukan (obesitas), mengkonsumsi alkohol berlebih, psikososial dan stres.
Bukan hanya hipertensinya saja yang berbahaya bagi kesehatan, tapi juga penyakit lain yang muncul akibat komplikasi hipertensi.
BACA JUGA:8 Gejala Hipertensi dan Cara Mengatasinya dengan Bawang Putih
Beberapa penyakit komplikasi hipertensi diantaranya seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kerusakan retina, penyakit pembuluh darah tepi, gangguan saraf hingga gangguan serebral (otak).
Setidaknya ada dua kategori hipertensi berdasarkan penyebabnya.
Pertama, Hipertensi Primer (Essensial) yang merupakan penyakit tekanan darah tinggi yang tak diketahui penyebabnya. Penyakit hipertensi ini menyerang sekitar 90% pasien hipertensi.
Kedua, Hipertensi Sekunder yang merupakan tekanan darah tinggi yang diketahui penyebabnya antara lain karena kelainan pembuluh darah ginjal, penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), gangguan kelenjar tiord (hipertiroid) dan lainnya. Kasus hipertensi sekunder setidaknya ditemukan pada 10% penderita hipertensi.
BACA JUGA:7 Dampak Buruk Terlalu Sering Makan Mie Instan Bagi Kesehatan, Picu Diabetes dan Darah Tinggi
Bagaimana Cara Mencegah Hipertensi?
Hipertensi bisa dicegah dengan mengatur pola makan Anda sehari-hari.
Dimulai dari membatasi konsumsi gula kurang dari 50 gram per hari atau kurang dari 4 sendok makan per hari.
Kemudian, batasi konsumsi garam menjadi kurang dari 5 gram per hari atau 1 sendok teh per hari. Pada saat memasak gunakan garam sedikit saja dan batasi konsumsi makanan cepat saji serta makanan olahan.