WBP Bisa Teleponan Gratis, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Ada Wartelsuspas

MUSIRAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID  - Upaya Pemenuhan hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti adakan layanan Warung Telekomunikasi Khusus Pemasyarakatan (Wartelsuspas).

Layanan Warung Telekomunikasi Khusus Pemasyarakatan pada hari ini, Kamis 21 Maret 2024 diresmikan untuk warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti. Warung Telekomunikasi Khusus Pemasyarakatan atau Wartelsuspas ini dilengkapi dengan fasilitas telepon dan video call.

Layanan ini tentunya akan membantu para WBP sejenak melepas rindu dengan keluarga, sahabat dan sanak saudara yang telah lama terpisah.

Ini sebagai salah satu bentuk atas pemenuhan hak-hak mereka di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.

BACA JUGA:Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti dan Polres Musi Rawas Lakukan Pemeriksaan Senjata Api

Dalam melakukan video call, petugas menyediakan perangkat telepon genggam serta didukung dengan jaringan yang memadai, sehingga WBP dapat berkomunikasi dengan lancar.

Selain itu, WBP diminta untuk mematuhi peraturan penggunaan layanan Warteluspas yang telah ditetapakan.

Seperti berpakaian rapi serta menjaga dan menggunakan fasilitas dengan baik.

Sebenarnya Wartelsuspas ini sudah disediakan sebelumnya oleh Lapas, tetapi memang secara tata tempat belum tertata rapi atau memenuhi standar yang sesuai dengan aturannya.

BACA JUGA:Serentak Seluruh Indonesia, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Lakukan Kegiatan Sosial

Dengan adanya wajah baru dari Wartelsuspas ini semoga bisa memberikan kenyamanan bagi WBP dalam melakukan layanan komunikasi bersama sanak famili, sanak saudaranya di luar sana.

Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama menyampaikan kami selalu berusaha memperhatikan dan meningkatkan pelayanan Wartelsuspas Warga Binaan dengan selalu melakukan maintenance secara rutin.

Layanan Wartelsuspas ini gratis tidak dipungut biaya sedikitpun kepada Warga Binaan, dengan begitu diharapakan para Warga Binaan dapat tetap berkomunikasi dengan keluarga maupun dengan kerabat untuk mengobati kerinduan mereka.

"Tapi tentunya tetap masih dalam pengawasan oleh petugas yang berjaga agar tidak terjadi penyalahgunaan yang tidak diinginkan," ujarnya.