Jelang Akhir Ramadan 1445 H, ini Waktu dan Amalan Terbaik saat I’tikaf
Orang yang melaksanakan i’tikaf haruslah sudah baligh, baik laki-laki maupun perempuan.-Foto : Dokumen The World of Mas Bagyo-
LUBUKLINGGAU , KORANLINGGAUPOS.ID - Tak terasa kita sudah berada di penghukung Ramadan 1445 H. Selain puasa, menunaikan ibadah Shalat tarawih, dan bersedekah satu ibadah di bulan Ramadhan yang sangat dianjurkan terutama di sepertiga bulan yang akhir yaitu ibadah i’tikaf.
Bagaimana tuntunan i’tikaf yang benar menurut hadis-hadis Nabi?
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari Majalah Suara Muhammadiyah No. 20 Tahun 2009.
Syarat sah I’tikaf:
1. Orang yang melaksanakan i’tikaf beragama Islam.
2. Orang yang melaksanakan i’tikaf sudah baligh, baik laki-laki maupun perempuan.
3. I’tikaf dilaksanakan di masjid, baik masjid jami’ maupun masjid biasa.
4. Orang yang akan melaksanakan i’tikaf hendaklah memiliki niat i’tikaf.
5. Orang yang beri’tikaf tidak disyaratkan puasa. Artinya orang yang tidak berpuasa boleh melakukan i’tikaf.
BACA JUGA:Bulan Suci Ramadhan Membawa Berkah Tersendiri Bagi Penjualan Minyak Wangi Dan Peci
I’tikaf menurut bahasa artinya berdiam diri dan menetap dalam sesuatu. Sedang pengertian i’tikaf menurut istilah dikalangan para ulama terdapat perbedaan.
Al-Hanafiyah (ulama Hanafi) berpendapat i’tikaf adalah berdiam diri di masjid yang biasa dipakai untuk melakukan shalat berjama’ah, dan menurut asy-Syafi’iyyah (ulama Syafi’i) i’tikaf artinya berdiam diri di masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat karena Allah.
Majelis Tarjih dan Tajdid dalam buku Tuntunan Ramadhan menjelaskan I’tikaf adalah aktifitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.