Siswi SMP di Muratara jadi Korban Pelecehan, Begini Penjelasan Polisi
Keluarga korban saat melaporkan kasus asusila ke UPPA Polres Muratara, Senin 1 April 2024.-Foto: Apri Yadi/Linggau Pos -
MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID - Unit Reskrim Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Musi Rawas Utara (Muratara) akan melakukan penyelidikan dugaan perkara asusila.
TKP-nya di salah satu SMP Negeri yang terletak di Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
Hal ini diungkapkan Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani melalui Kasat Reskrim AKP Sopian Hadi didampingi Kanit PPA Aiptu Nanang Kosim saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID Rabu 3 April 2024.
Aiptu Nanang Kosim membenarkan bahwa pihaknya sudang menerima laporan dari keluarga korban.
BACA JUGA:INFO MUDIK 2024 : Begini Upaya Polres Lubuklinggau Urai Kemacetan, Polres Musi Rawas Pasang CCTV
“Sudah dua hari petugas kami menerima laporan dari pihak keluarga korban. Terlapor inisial AB seorang guru Bimibingan konseling (BK) di SMPN Maur Baru Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara diduga melecehkan muridnya sendiri. Saat ini berstatus guru honorer di SMPN Maur Baru Kecamatan Rupit,” jelasnya.
“Untuk hal ini kita akan melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi seharusnya hari ini saksi dari pihak korban, namun setelah kami tunggu ternyata saksi tidak datang juga,” ucap Kanit PPA.
“Saksi ada beberapa termasuk teman korban dan nanti diduga terlapor akan kita panggil juga. Kalau memang memenuhi unsur pidana maka kita akan gelar perkara setelah itu baru kita naikan statusnya,” ungkap Aiptu Nanang Kosim.
Kejadian tersebut terungkap setelah adanya pengakuan dari salah seorang siswi kelas IX SMP inisial B.
BACA JUGA:Sempat Disidang, Warga Muara Beliti Dibebaskan Hakim
Dirinya tidak senang karena oknum guru diduga bertingkah di luar nalar atau sudah melakukan hal yang tidak menyenangkan terhadap dirinya.
Dari beberapa sumber yang dihimpun, B menceritakan mulanya ia bersama temannya dan terlapor AB sedang berada di ruang kelas. Lalu teman korban disuruh oleh terlapor mengambil buku ke ruang guru. Tinggalah ia dan terlapor.
Tiba tiba diduga terlapor AB tadi memegang tangan korban sembari mencium kening korban dua kali. Korban mengatakan bahwa itu semua dilakukan bentuk kasih sayang si oknum guru kepada korban.
Terlapor juga meminta korban jangan kasih tahu siapa- siapa.