Skill Menjahit Selalu Dibutuhkan, Begini Cara Memilih Lembaga Kursus yang Tepat
Skill menjahit dapat dipelajari, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal.-Foto : Hikmah-Linggau Pos
KORANLINGGAUPOS.ID - Menjahit adalah keterampilan yang membutuhkan kebiasaan. Semua orang bisa menjahit, tapi tidak semua orang bisa menjadi penjahit.
Ternyata banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menjahit karena menjahit bukan sekedar benang dan jarum saja, tapi lebih dari itu.
Menjahit akan menggambarkan bagaimana pakaian yang dibuat dapat memberikan emosi positif bagi yang memakainya maupun orang lain yang melihatnya.
Di kelas menjahit kamu akan mempelajari pentingnya mengenal tekstil, memahami fungsi alat menjahit, mengetahui komponen dan cara kerja mesin jahit dan mesin overlock, serta mempelajari teknik dasar menjahit.
BACA JUGA:Motivasi Hidup dari Pahri, 54 Tahun Tekuni Usaha Jahit
Menjahit merupakan keterampilan uniseks yang memiliki banyak manfaat. Selain sebagai hobi, keterampilan menjahit juga bisa berguna untuk kehidupan sehari-hari, mulai dari melatih konsentrasi dan kreativitas, mengisi waktu luang, hingga membantu kamu berhemat dengan memperbaiki atau membuat pakaian sendiri.
Selain itu, menjahit juga bisa mendatangkan banyak uang dengan menjadikannya sebuah profesi.
Sebagai sebuah keterampilan, menjahit dapat dipelajari, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, di lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Di Indonesia, LKP yang mengajarkan keterampilan menjahit sangat mudah ditemukan.
Kamu akan mempelajari proses pembuatan pakaian, mulai dari mengukur badan dan lengan hingga pakaian siap untuk dikenakan.
BACA JUGA:4 Digital Skills yang Wajib Dimiliki Millenial
Seperti Penjahit David saat ditanya KORANLINGGAUPOS.ID, skill menjahit yang ia miliki berkat belajar dengan tekun. Dimana ia baru memulai jasa jahit sejak 2015 dan berjalan sampai saat ini.
David mengaku, dulu ia adalah seorang petani. Lalu, ia pindah profesi sebagai tukang jahit. Ia belajar menjahit dengan temannya sejak tahun 2000 yang mana temannya tersebut sudah menjahit tukang jahit profesional.
“Tadinya saya petani sayuran, kemudian punya skill menjahit awal dulu ditahun 2000 ikut belajar jahit sampai 2004 lalu merantau ke Lubuklinggau,” ungkap David.
Adapun motivasi David beralih profesi menjadi tukang jahit karena sekolah keterbatasan biaya. Jadi, orang tuanya menyarankan ia untuk belajar jahit.