LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Dalam mencegah stunting, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB).
Salah satunya yang mereka lakukan kemarin, 24 April 2024 melaksanakan orientasi untuk Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Orientasi dilaksanakan di Hotel Cozy Lubuklinggau di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.
Sebelumnya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sudah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk percepatan penurunan stunting di setiap desa atau kelurahan di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Tahun 2024 Sebanyak 224 RTLH Akan Direhap Sasaran Stunting dan Miskin Ekstrim
Sebagaimana tertulis pada peraturan presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Peraturan ini memuat strategi nasional percepatan stunting, penyelenggara percepatan stunting, koordinasi penyelegaraan percepatan penurunan stunting, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, dan yang terakhir pendanaan.
TPK merupakan bagian dari kelompok penyelenggara percepatan stunting. TPK terdiri dari tiga unsur yaitu Bidan atau Tenaga Kesehatan, kader PKK, dan kader Keluarga Berencana.
Fokus kerja atau tujan dibentuknya TPK ini untuk mendata dan mendampingi tiga kelompok sasaran, yaitu calon pengantin (catin), Ibu Hamil, Baduta, dan Balita.
BACA JUGA:Salah Satu Cara Pencegahan Stunting, Desa Pedang Musi Rawas Rutin Gelar Posyandu
Di Kota Lubuklinggau sendiri orientasi TPK ini untuk pertama kalinya digelar oleh DPPKB.
“Orientasi TPK ini kita laksanakan untuk memberi materi atau memberikan pembelajaran ke seluruh TPK bagaimana cara melakukan pendampingan kepada keluarga sasaran seperti tadi catin, ibu hamil, dan ibu yang mempunyai balita. Tujuan dari orientasi ini cuma satu, untuk mempercepat penurunan stunting di Kota Lubuklinggau," jelas Heriza Wati atau biasa dipanggil Pipit selaku penyelengara acara orientasi TPK, kemarin
Pipit mengatakan acara orientasi ini dilaksanakan secara bertahap dan dilakukan selama empat hari.
Orientasi ini diikuti olehTPK dari delapan kecamatan. Untuk satu hari itu diikuti oleh dua kecamatan.
BACA JUGA:Salah Satu Cara Pencegahan Stunting, Desa Pedang Kabupaten Musi Rawas Rutin Gelar Posyandu