Percepat Turunkan Angka Stunting di Lubuklinggau, DPPKB Orientasi Seluruh TPK

Rabu 24 Apr 2024 - 18:03 WIB
Reporter : Ardi
Editor : Riena Fitriani Maris

“Seluruh TPK yang ada di Kota Lubuklinggau ini ada 480 orang. Hari pertama ini yang mengikuti acara orientasi ini yakni dari kecamatan Lubuklinggau Barat 1 jumlah sebanyak  75 orang. Kecamatan Lubuklinggau Barat II sebanyak  54 orang,” ungkapnya. 

Setelah mengikuti orientasi, pihaknya berharap TPK bisa lebih giat lagi memberikan pendampingan.

Bisa melewati tantangan dalam memberikan pendampingan, seperti kurang kopertatifnya keluarga yang didampingi.

Lalu bagaimana upaya dan caranya melakukan pendekatan sehingga keluarga sasasran bisa menerima mereka sebagai Tim pendamping. 

BACA JUGA:DPC PERSAGI Musi Rawas Fokus Dukung Pemerintah Dalam Program Pengentasan Stunting

"Karena tujuan dari Tim pendamping sendiri untuk memberikan bantuan pendampingan ke mereka," tegasnya. 

Materi dari BKKBN Kota Lubuklinggau sendiri yakni menekankan ke TPK mengenai cara pendampingan.

Anton selaku pemateri pada orientasi Tim Pendamiping Keluarga ini  berkesempatan menyampaikan materi mengenai mekanisme cara pendampingan. 

“Tadi kita sampaikan ke peserta ada tiga kata kunci yakni SIDAK (seleksi, dampingi, aksi), ABCDE(Aktif minum tablet darah, Bumil teratur periksa kehamilan, Cukupi konsumsi protein hewani, Datang ke Posyandu setiap bulan, Ekslusif Asi 6 bulan), dan TERBAIK (TERlalu hindar, B, Bansos untuk keluarga miskin, A, Air bersih dan sanitasi layak, I, Isi Elsimil, K, KB jangan lupa).  Dari tiga kata kunci ini bertujuan untuk mempercepat penuruan stunting,” tegas Anton saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 24 April 2024 usai memberikan materi ke peserta. 

BACA JUGA:Hindari Stunting, Ini Panduan MPASI yang Tepat untuk Anak

Sementara, Asisten I Setda Kota Lubuklinggau Kahlan Bahar juga turut menyuarakan komitmen Pemkot Lubuklinggau dalam menurunkan angka stunting.

"Dengan target prevalensi stunting yang optimis, pemerintah mengarahkan strategi yang kolaboratif dan berkesinambungan, terutama dengan pendekatan keluarga sebagai salah satu strategi utama," jelasnya.

Pendekatan ini memperhatikan pentingnya peran keluarga, khususnya selama periode 1000 hari pertama kehidupan. 

"Oleh karena itu, proses pendampingan keluarga oleh tim TPK menjadi kunci dalam mengoptimalkan peran keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting," ungkapnya.

BACA JUGA:41 Desa Rencana Lokus Stunting Belum Ditetapkan

Melalui orientasi ini, harapannya tim pendamping keluarga dapat menguasai mekanisme pendampingan, memahami metode pemutakhiran verifikasi dan validasi stunting, serta menguasai penggunaan aplikasi Elsimil. (*)

Kategori :