Pada suatu waktu, Sultan Palembang ingin menikahi Dayang Torek. Namun, penolakan Dayang Torek membuat Sultan merasa disakiti dan memutuskan untuk menculiknya.
Setelah lama menjadi pengelana, Sebubur kembali, hanya untuk mengunjungi Raja Biku telah meninggal sesuai ramalan Dewa Mantra Raja Tujuh. Lalu Sebubur kemudian merencanakan untuk membawa kembali Dayang Torek.
Setelah Sebubur berhasil membawa pulang saudarinya dengan kekuatan sakti yang ia dapat dari hasil pengelana ke negeri orang, Sebubur kaget mengetahui bahwa selama bersama Raja Palembang, Dayang Torek rupanya telah dikaruniai anak
Tragisnya, bayi itu dibunuh dalam perjalanan pulang bersama Sebubur. Karena Dayang Torek tidak bisa menerima kehidupan yang pahit ini dan akan menjadi aib bagi kerajaan Ulak Lebar.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah Desa Mataram Kecamatan Tugumulyo
Akhirnya, Dayang Torek memilih untuk pergi ke alam dewata bersama bayinya yang telah meninggal. (*)